SBY: Ibunda tersayang, selamat jalan

Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY mengenang kebaikan sang ibunda, Siti Habibah, dalam pemakamannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Sabtu (31/8).

"Ibunda tersayang, selamat jalan. Menghadaplah kepada Sang Khalik dengan tenang dan damai," ucap SBY dalam sambutannya.

Dengan nada bergetar menahan tangis, SBY mengatakan bahwa dia berharap ibunya akan dipertemukan dengan almarhum istrinya, Ani Yudhoyono.

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku bahwa 2019 merupakan tahun yang berat baginya dan keluarga.

"Tahun ini penuh ujian dan cobaan. Belum genap 100 dari kepergian istri saya, tadi malam ibunda tercinta pun dipanggil Allah," kata dia. "Sungguh berat, tetapi saya yakin bahwa keputusan dan rencana Allah jauh lebih baik daripada yang kami pikirkan."

Ditemani putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, SBY mengenang kebaikan Siti Habibah. 

"Almarhumah merupakan wanita yagn sangat religius, keras dalam prinsip, serta kuat menjalani cobaan dan tantangan kehidupan," ungkap SBY.

Sebagai anak tunggal, SBY mengaku yakin bahwa dia dan keluarganya merasakan Siti Habibah merupakan sosok yang memberikan semangat dan inspirasi bagi banyak orang.

Siti Habibah, kata SBY, lahir di lingkungan Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, dan menetap di sana selama 38 tahun. Setelah itu, dia pindah ke Blitar dan menetap selama kurang lebih 38 tahun juga.

"Sejak 2007, almarhumah tinggal di kawasan Cikeas hingga akhir hayatnya," sambung SBY.

Siti Habibah menghembuskan napas terakhir pukul 19.23 pada Jumat (30/8) di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Wanita berusia 87 tahun itu sudah dirawat sejak 8 Agutsus.

Sejumlah tokoh politik terlihat menghadiri pemakaman Siti Habibah di TPU Tanah Kusir, beberapa di antaranya merupakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, serta politikus Partai Demokrat, Andi Mallarangeng.