sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Stasiun padat, Wawali Bogor ingatkan potensi penularan Covid-19

Terjadi antrean panjang di Stasiun Bogor saat hari pertama kerja.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 08 Jun 2020 13:31 WIB
Stasiun padat, Wawali Bogor ingatkan potensi penularan Covid-19

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) diminta mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) dengan metode tepat saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Pangkalnya, sempat terjadi penumpukan calon penumpang tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Senin (8/6) pagi. 

"Karena potensi penularan virus corona dapat muncul dari kerumunan atau interaksi jarak dekat, seperti antrean tiket di stasiun dan kepadatan dalam gerbong kereta," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, saat dihubungi, beberapa saat lalu. 

Penumpukan calon penumpang KRL tampak dari depan pintu masuk hingga halaman depan. Mengular sampai ke dekat tangga masuk stasiun, sekitar pukul 06.00-07.30.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, jelasnya, mendukung dan berkepentingan untuk memulai kembali roda perekonomian di Jakarta maupun daerah sekitarnya meski masih dalam situasi pandemi coronavirus baru (Covid-19).

Meski demikian, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat di setiap fasilitas publik. Sehingga, tidak memperparah pandemi.

"Selama vaksin antivirus corona belum ditemukan, maka faktor kehati-hatian kita harus terus ditingkatkan," jelasnya.

Jakarta memperkenankan beberapa sektor beraktivitas kembali di tengah pandemi saat PSBB transisi mulai hari ini. Namun, tetap memberlakukan protokol kesehatan dan pelonggaran dilakukan bertahap. 

Sementara itu, PT KCI telah menambahkan jam operasional KRL satu jam dari semula, pukul 04.00-20.00 menjadi 04.00-21.00, per 8 Juni.

Sponsored

Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, menyatakan, penambahan ini untuk mengakomodasi pengguna KRL yang beraktivitas kembali.

Kendati demikian, dia mengakui, terjadinya antrean pengguna di stasiun dan batasan kapasitas maksimal di dalam gerbong kereta berpotensi terjadi. Kian sukar dihindari saat jam sibuk, pagi dan sore hari. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid