Suharso rilis buku Knowledge Sharing Pembangunan Daerah

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, meluncurkan buku Knowledge Sharing Pembangunan Daerah: Praktik-Praktik Cerdas dan menyerahkan Piala Penghargaan Pembangunan Daerah (PDP) 2021, Kamis (25/11).

“Pada prinsipnya sebenarnya, knowledge sharing dari praktik-praktik cerdas, praktik-praktik baik oleh pemangku-pemangku kepentingan dan khususnya para pemimpin daerah itu beragam. Saya kelompokan menjadi tiga, ada yang punya gagasan-gagasan orisonalitas yang berawal dari kebijakan efektif yang ingin diterapkan, jadi intinya adalah inovasi dalam hal kebijakan,” ucap Suharso.

Dia mengatakan, buku ini merupakan salah satu upaya Bappenas dalam memotret pembangunan daerah berserta inovasinya. Selain itu, bermaksud memberikan inovasi dan memperluas manfaat bagi daerah lainnya dalam pembangunan daerah.

"Yang kedua, yang saya lihat adalah praktik-praktik baik yang dilakukan pemerintah daerah [pemda]. Kalau tadi di ujungnya, sekarang di tengah-tengah, yaitu memperbaiki pengeloaan, jadi gagasan yang mengubah sedikit manajemen,” jelasnya.

“Kalau tadi berkait dengan yang telah melekat, tersedia, maka yang ketiga ini adalah mengubah sesuatu yang ada, diubah luar biasa menjadi sesuatu yang seakan-akan baru,” imbuhnya.

Dicontohkany dengan Kota Lama di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Menurutnya, Kota Lama merupakan perwujudan pembangunan daerah yang berhasil karena Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berhasil mengubah kebudayaan lama menjadi sesuatu yang baru dan dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Tiga kelompok ini, menurut saya, bagus sekali kalau bisa di-sharing pada seluruh pemimpin daerah,” katanya.

Di sisi lain, Piala PDP 2021 diserahkan kepada pemda tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta penghargaan khusus, yang sebelumnya diumumkan saat Musrenbangnas 2021. Salah satu penerimanya adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.

“Capaian prestasi ini berkat kerja kita bersama, maka tentu kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Bappenas atas pembinaan, pendampingan,” ujar Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam testimoninya.

“Tujuan utama kita bukanlah piala atau sertifikat yang kita dapatkan, tapi bagaimana praktik-praktik cerdas yang kita hasilkan, inovasi-inovasi yang kita kerjakan itu pada akhirnya betul-betul bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan kualitas hidup masyarakat di daerah kita dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” imbuhnya.

Penerima piala lainnya, Gubernur Sumatera Barat, Rahmat Irfan Denas, mengungkapkan, kesuksesan atas penghargaan yang diraih tak terlepas dari kolaborasi bersama.

“Kami menyadari  kesuksesan, keberhasilan itu pasti buah daripada kebersamaan dan buah daripada kolaborasi. Ini pulalah yang kami lakukan di Sumatera Barat untuk bagaimana kita memberdayakan para cendikiawan, akademisi, alim ulama, dan juga para tokoh-tokoh kami,” urainya.