sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

TNI-Polri sudah siap di posisi

Pola pengamanan itu terbagi ke dalam beberapa "ring".

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Sabtu, 19 Okt 2019 20:45 WIB
TNI-Polri sudah siap di posisi

Kepolisian Indonesia telah siap melaksanakan pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada Minggu (20/10).

"Berbagai persiapan sudah dilakukan sampai hari ini, pasukannya, baik dari TNI-Polri sudah menempatkan pola yang sudah diatur," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Polisi Asep Adi Saputra, di Jakarta, Sabtu.

Pola pengamanan itu terbagi ke dalam beberapa "ring", di mana TNI bertanggung jawab di "ring I" dan "ring II", sementara polisi berada di "ring III". Oleh TNI, operasi pengamanan melekat dan langsung kepada presiden-wakil presiden. Persiapan kali ini diberi sandi Operasi Waskita dengan pokok pelaksana adalah Pasukan Pengamanan Presiden TNI, yang memiliki moto Setia Waspada. 

Selain pengamanan di Kompleks Gedung MPR/DPR, secara keseluruhan berdasarkan pola pengamanan, ada beberapa obyek vital yang perlu dijaga dengan penambahan pasukan.

"Tentunya semua ini untuk menjamin keamanan, baik pada titik pusat kegiatan atau beberapa instansi atau obyek vital yang perlu juga dilakukan antisipasi pengamanan," katanya.

Sembilan kepala negara hampir dipastikan akan hadir dalam pelantikan. Untuk pemberlakuan pengamanan terhadap sembilan kepala negara, akan dilakukan Operasi Waskita dengan penanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden TNI.

"Kemudian yang VVIP lain, bekerja sama dengan TNI, tetap melakukan sebagaimana prosedur yang ada. Pengamanan terhadap sembilan kepala negara setelah tiba di Jakarta, karena sebagian sudah tiba di Jakarta," katanya. 

Adapun sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI, tugas pengamanan kepala negara/kepala pemerintahan, wakil kepala pemerintahan, dan keluarganya ada di tangan TNI. Dalam kaitan ini, Markas Besar TNI memiliki organ tersendiri, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden TNI, yang melaksanakan tugas pengamanan itu secara langsung, melekat, dan tanpa henti. 

Sponsored

Demikian juga pengamanan tamu negara resmi setingkat kepala negara/kepala pemerintahan dan perwakilan organisasi internasional, juga berada di tangan TNI sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI itu. 

Terdapat 30.000 personel TNI-Polri yang dilibatkan dalam pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.
 
KRI Halasan Dan KRI Tenggiri disiagakan di Selat Sunda 

Sementara Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten menyiagakan dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di perairan Selat Sunda, dalam rangka pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Komandan TNI Anglatan Laut (Dan Lanal) Banten Letkol Laut (P) Golkariansyah mengatakan KRI Halasan dan KRI Tenggiri disiagakan di pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon. Kemudian pada malam hari, kapal tersebut berlayar di sekitar perairan Selat Sunda.

"Kami ada pengamanan sendiri dalam rangka pengamanan pelantikan, itu di bawah jajaran Koarmada I," kata Golkariansyah di Mapolda Banten, Jumat (18/10).

Pelabuhan Merak dan sejumlah pelabuhan lain turut dijaga oleh TNI AL, terutama tempat yang menjadi objek vital di sekitar perairan tersebut. Perairan Selat Sunda merupakan salah satu perairan tersibuk di Indonesia karena jalur terdekat dengan waktu tempuh singkat dari  arah Malaysia, maupun Singapura menuju Australia. 

"Selain pengamanan seperti biasa, jelang pelantikan ada satgas sendiri sekitar satu pleton," katanya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid