Pemain ASEAN pertama hadir di Piala Dunia Antarklub 2023: Ekanit Panya akan tampil berebut trofi?

Tersingkirnya Urawa Red Diamonds dari panggung Liga Champions AFC (ACL) 2023-2024, Rabu (6/12) silam, bukan berarti kiamat bagi klub Jepang.

Urawa diketahui juara bertahan ACL edisi tahun 2022. Tiket ini yang mengantar mereka ke ajang lebih tinggi dari sekadar level AFC, Piala Dunia Antarklub 2023.

Di fase kedua, Red Devils (julukan Urawa) telah mengalahkan Club Leon dari Meksiko 1-0. Selanjutnya akan menantang raksasa Premier League, Manchester City, pada semifinal di King Abdullah Sports City, Jeddah, Senin (18/12). Satu partai semifinal lainnya mempertemukan Fluminense (Brasil) kontra Al Ahly (Mesir).

Urawa menjadi wakil yang membanggakan AFC, Konfederasi Sepak Bola Asia. Imbasnya tentu saja Federasi Sepak Bola ASEAN juga patut berbangga, meski bukan karena AFF  menyelenggarakan Piala AFF yang brutal, gelaran dua tahunan.

Publik ASEAN tidak menunggu Piala AFF yang sering merusak nilai-nilai sportivitas olahraga itu digelar kembali. Tapi menantikan debut pemain Asia Tenggara pertama yang tampil Piala Dunia Antarklub.

Di Urawa, sosok pemain pinjaman dari Muangthong United masih tersimpan di bangku cadangan. Ekanit Panya, gelandang serang internasional Thailand, belum dimainkan.

Mungkinkah Ekanit menghadapi kesebelasan besutan Pep Guardiola dalam ajang kompetitif ini? Atau dia hanya tampil di perebutan tempat ketiga nanti? Jawabannya tidak pasti.

Yang pasti, pemain Thailand ini sudah merasakan atmosfer kejuaraan level dunia. Niscaya dia menularkan pengaruh positif ke segenap awak Gajah Perang menjelang putaran Piala Asia 2023, Januari mendatang.

Pada Piala Dunia Antarklub 2023, Manchester City difavoritkan berjumpa Fluminense di final.
Tak lepas dari supremasi sepak bola Amerika Latin dan Eropa yang masih mendominasi dunia. Kedua tim baru muncul perdana di ajang ini.

Striker Erling Haaland melewatkan kemenangan 2-1 City atas Luton Town karena cedera kaki, tetapi Pep optimis dengan peluang pemain Norwegia itu untuk fit ke semifinal Piala Dunia Antarklub Arab Saudi 2023.

“Mudah-mudahan kami bisa memulihkannya untuk Piala Dunia,” kata manajer City. “Itu adalah reaksi stres tulang di kakinya. Minggu demi minggu, hari demi hari, kita akan lihat apa yang terjadi. Erling menjadi sangat penting sejak dia datang. Namun sepanjang musim kami melihat hal semacam ini. Cedera, skorsing, masalah – kami harus beradaptasi,” ujar Pep dilansir FIFA.

Turnamen antarklub dunia bersejarah panjang sebagai kejuaraan global kedua setelah Piala Dunia.  Juara Eropa dan kampiun Amerika Selatan diadu dalam edisi perdana Piala Interkontinental 1960. Ide piala ini berawal dari diskusi antara Pierre Delauney, sekretaris UEFA dan José Ramón de Freitas, sekretaris CONMEBOL.

Edisi inaugurasi menampilkan Real Madrid (Spanyol) versus Peñarol (Uruguay) kandang-tandang, yang berkesudahan dengan skor 0–0 dan 5–1. El Real menjadi juara pertama.

Namun, gelaran Piala Interkontinental 1969, antara juara UEFA AC Milan versus kampiun Copa Libertadores, Estudiantes, terjadi kerusuhan. Pertandingan ini dibumbui perilaku kekerasan di lapangan dan taktik kotor pemain Estudiantes pada leg kedua.

Setelah peristiwa tersebut, banyak juara Eropa yang menolak bermain di Piala Interkontinental. Lima kesempatan, mereka digantikan oleh runner-up turnamen. Selain itu, dua Piala Interkontinental 1975 dan 1978 dibatalkan setelah runner-up juga menolak berpartisipasi.

Turnamen ini diselamatkan oleh Jepang yang berinisiatif menjadi tuan rumah netral sejak 1980, terus berlangsung tiap tahun sampai ditutup pada tahun 2004. Sempat empat kali Piala Interkontinental berjalan paralel dengan Piala Dunia Antarklub yang dimulai tahun 2000. Akhirnya hanya Piala Dunia Antarklub yang diadakan FIFA.​