sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang Piala Dunia 2022: Masalah federasi versus pemain hantui Kanada

Sejak saat timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022, Canada Soccer secara aktif terlibat dalam masalah ini.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Kamis, 03 Nov 2022 12:37 WIB
Jelang Piala Dunia 2022: Masalah federasi versus pemain hantui Kanada

Muncul ke Qatar 2022 sebagai pemenang dari zona CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia), Kanada hanya underdog di Grup F. Tim berjuluk Les Rouges dihimpit duo wakil UEFA, Belgia-Kroasia, dan diintai Maroko. Komparasi peringkat dunia FIFA antara keempat tim juga jomplang. Belgia berada di rangking 2, Kroasia 12, Maroko 22, dan Kanada 41.

Dalam sejarah, Kanada sekali bertemu Belgia pada laga persahabatan 1989, yang dimenangkan Belgia 2–0. Tapi dengan Kroasia belum pernah berlawanan. Maroko yang terbanyak, sudah tiga pertandingan, terbaru 2016 pada uji tanding, Kanada kalah telak 0-4.

Duet Lengket

Skuad besutan John Herdman terakhir tampil mencoba Uruguay pada 27 September 2022 di Tehelné Pole Stadium, Bratislava. Pelatih asal Inggris itu menggunakan 3-4-1-2 dan kalah 0-2.

Kanada memastikan lolos ke Piala Dunia 2022 pada 27 Maret 2022, mengungguli Jamaika 4-0 pada pekan ke-13 ronde ketiga zona CONCACAF. Kelolosan itu mengakhiri dahaga 36 tahun sejak pertama dan satu-satunya tampil di Piala Dunia 1986.

Ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia mereka mulai tanpa terkalahkan dalam sebelas pertandingan pertama. Menyelesaikan tahun 2021 dengan kemenangan perdana atas Meksiko dalam lebih dari 20 tahun untuk memuncaki klasemen. Akhir tahun lalu, Kanada menduduki peringkat 40 FIFA, rekor tertinggi mereka hingga kini.

Kesebelasan berlambang daun maple banyak kedatangan generasi pemain muda baru. Gelombang itu dipimpin oleh pemenang Liga Champions UEFA asal Kanada pertama Alphonso Davies dari Bayern Muenchen, pesepakbola Kanada termahal dalam sejarah. Striker Jonathan David bergabung dengan Lille seharga €30 juta pada 2020. Seiring pembentukan Liga Premier Kanada, kompetisi profesional pertama di negara ini.

Dua agenda uji coba di awal Juni terpaksa batal. Medio bulan itu juga, Kanada disibukkan kampanye CONCACAF Nationals League. Hasilnya, menang 4-0 atas Curacao, lalu takluk 1-2 dari Honduras. Ketertaklukan dari Honduras sekaligus menjadi partai kompetitif terakhir mereka. Memasang formasi 4-2-3-1, strategi Coach Herdman bertumpu pada penguasaan bola dan akurasi umpan. Kunci permainan dipegang poros tunggal: pivot dan gelandang serang.

Gelandang bertahan Stephen Eustáquio perebut bola yang tangguh. Sementara klub FC Bayern lebih gemar menempatkan Alphonso Davies yang kuat lari sebagai bek kiri. Tapi di timnas Kanada, dia berperan menjadi gelandang serang.

Duet Eustáquio-Davies berfungsi menyuplai peluang striker David. Mereka menunjukkan dominasi atas Qatar dengan keunggulan 2-0 pada latih tanding 24 September di Generali Arena, Wina. Penguasaan bola 61% dan akurasi umpan 92%. Sebelumnya, saat kalah melawan Honduras, dan setelah itu, sewaktu kalah lagi menghadapi Uruguay, hanya 82% akurasi umpan mereka.

Kepiawaian taktik lawan mematikan duo gelandang itu niscaya memusnahkan Kanada. Duet mereka begitu lengket seperti lem, kalau diibaratkan Eustáquio meninggal barangkali Davies langsung menyusulnya kemudian.

Eskalasi Masalah

Namun problem serius menjalari Kanada menjelang putaran final Grup F. Kostum nomor punggung 19 timnas Alphonso Davies dilarang jual kepada para fans seperti dilaporkan Bavarian Football Works.

Agen Davies, Nick Huoseh, telah mengatakan kepada pengecer untuk berhenti menjual jersey tersebut karena timnas Kanada tidak memiliki hak untuk menggunakan nama atau gambar Davies dalam promosi. Selain itu, dia juga baru-baru ini menolak permintaan dari federasi untuk tampil di iklan timnas untuk sponsor Gatorade.

Ini merupakan eskalasi dalam perselisihan kontrak jangka panjang antara para pemain timnas Kanada yang melihat pembatalan pertandingan eksibisi melawan Panama pada Juni ketika para pemain menolak untuk bermain sebagai protes atas Canada Soccer yang memaksa mereka bernegosiasi kontrak baru.

Masalah antara pemain dan organisasi terlalu banyak, dan mendasar. Itu termasuk hak citra dan nama, lebih banyak transparansi di lini bisnis, bonus kemenangan, dan bagaimana teman dan keluarga yang pergi ke Qatar akan dibiayai dan diperhatikan. Para pemain mengatakan kerabat mereka dihalangi dan Canada Soccer salah mengelola bisnis tim, sementara manajemen mengatakan tuntutan pemain akan membuat federasi bangkrut.

Beralih dari itu, Canada Soccer menerbitkan pernyataan, Jumat (28/10), tentang hak-hak dan inklusivitas buruh di Qatar. Prinsipnya Canada Soccer mendukung penyelidikan berkelanjutan untuk kemajuan lebih lanjut mengenai hak-hak pekerja dan inklusivitas saat Qatar bersiap menjadi tuan rumah. FIFA sendiri sudah mengakui hal-hal penting ini dan sedang mendiskusikannya dengan Asosiasi Anggota dan pemangku kepentingan.

"Sementara langkah-langkah telah dibuat dalam memperkuat perlindungan bagi pekerja melalui reformasi perburuhan pemerintah Qatar, kami mendorong semua mitra untuk melanjutkan dialog memastikan reformasi ini diterjemahkan menjadi peningkatan nyata dalam perlindungan hak-hak pekerja dan inklusivitas di seluruh negeri di luar Piala Dunia Qatar 2022," kata admin Canada Soccer.

"Kami percaya bahwa warisan turnamen ini harus menginspirasi dan mendorong peningkatan lebih lanjut di bidang ini, tidak hanya di Qatar tetapi di seluruh kawasan," tambahnya.

Sejak saat timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022, Canada Soccer secara aktif terlibat dalam masalah ini. Pengurus federasi bertemu dengan Kedutaan Besar Kanada di Doha, Qatar pada April, Juli, dan September tahun ini, dengan fokus pada kesadaran budaya, pendidikan lokal, dan persiapan kejuaraan. Pada setiap pertemuan, diskusi juga mencakup pembaruan terkini tentang hak asasi manusia dan masalah inklusivitas di Qatar.

Beberapa bulan terakhir, Canada Soccer juga telah bertemu dan diberikan presentasi oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Amnesty International di mana diskusi dan pembaruan yang baik dibagikan dari kedua organisasi.

Konsentrasi timnas Kanada tentu akan terganggu akibat perselisihan antara pihak federasi dan para pemain. Isu buruh di Qatar yang kemudian dilontarkan Canada Soccer mungkin hanya untuk mengalihkan perhatian.

Jadwal Kanada
Grup F Piala Dunia 2022:

23 November 2022 vs Belgia
27 November 2022 vs Kroasia
01 Desember 2022 vs Maroko

Berita Lainnya
×
tekid