Jerman tidak akan kena sanksi dari FIFA karena pose tutup mulut?

Para pemain Jerman tidak akan menghadapi tindakan disipliner apa pun dari FIFA setelah melakukan protes larangan ban lengan OneLove dengan menutup mulut selama foto tim jelang lawan Jepang.

Langkah tersebut menandai hari ketegangan lainnya antara tujuh negara Eropa yang mendukung kampanye OneLove dan FIFA, dengan grup – yang mencakup FA Inggris dan Welsh – mengeksplorasi opsi hukum mereka atas masalah tersebut.

Berbicara tentang gerakan 'menutup mulut' setelah timnya kalah 2-1 dari Jepang, pelatih Jerman Hansi Flick mengatakan: “Itu adalah tanda, pesan yang ingin disampaikan. 

Namun, gestur Jerman itu bisa memicu tindakan disipliner dari FIFA berdasarkan Pasal 11 kode disiplinernya. Dinyatakan bahwa siapa pun yang “menggunakan acara olahraga untuk demonstrasi yang bersifat non-olahraga” dapat dikenai sanksi.

FIFA belum mengomentari apa yang dilakukan tim Jerman, tetapi dipahami tidak akan ada tindakan disipliner formal dari badan pengatur.

Terkait aksi foto dengan tangan di mulut, Federasi Sepakbola Jerman membela diri. Dalam sebuah tweet mereka menulis, “Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keragaman dan saling menghormati. Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar.

“Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menolak kami ban kapten sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri di posisi kami.”

Ada risiko meskipun gerakan Jerman menjadi gerakan yang terisolasi.

Swiss juga merupakan bagian dari grup OneLove, tetapi kapten mereka Granit Xhaka mengindikasikan timnya tidak akan melakukan protes serupa menjelang pertandingan pembukaan mereka melawan Kamerun pada Kamis.(independent)