sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pra Piala Dunia 2026: Indonesia beruntung, angka Vietnam hilang dalam sedetik

Dua bek Eropa-Indonesia, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, kentara masih didera keletihan.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Rabu, 22 Nov 2023 11:45 WIB
Pra Piala Dunia 2026: Indonesia beruntung, angka Vietnam hilang dalam sedetik

Tim tamu Indonesia beruntung memaksa tuan rumah Filipina berbagi angka 1-1 dalam lanjutan pertandingan Pra-Piala Dunia 2026 zona AFC Grup F. Bermain di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (21/11), pasukan Garuda kesulitan beradaptasi di atas permukaan rumput sintesis mirip lapangan futsal.
 
Dua bek Eropa-Indonesia, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, kentara masih didera keletihan usai menempuh perjalanan panjang dari kandang Irak, pekan lalu. Jordi Amat bermain sebagai gelandang jangkar, juga dengan stamina merosot, tak bisa dipungkiri.

Kesalahan kecil Amat (Indonesia) membuahkan gol Patrick Reichell (Filipina) di menit ke-23. Sebelum akhirnya pada menit ke-70 Saddil Ramdani mengubah imbang keadaan lewat cetakan first-time yang terukur kuat ke tiang jauh. Hasil 1-1 menjadi angka pertama bagi kedua kesebelasan.

Kekalahan Vietnam

Di saat yang sama, pertandingan lain tergelar di My Dinh National Stadium. Tiada kegembiraan suporter tuan rumah, akhir laga begitu memilukan. Suasana duka nestapa paling jelas terwakili dari raut wajah pelatih Vietnam, Philippe Troussier, yang tampak getir. Pria 68 tahun itu terus menatap hampa ke tengah permainan tanpa ekspresi. Dia berdiri tak beringsut di tepi lapangan, angin malam Hà Nội menyibak rambut pirang kelabunya.

"Menerima gol kekalahan di menit akhir membuat saya kecewa. Saya mohon maaf atas kekalahan ini. Semua pemain sudah tahan mental tapi tidak mendapatkan hasil yang baik. Tapi mereka telah berupaya sebaik-baiknya. Saya bangga. Pemain berjuang hingga akhir melawan tim unggul di Asia," katanya usai laga.

Troussier merasa getir, sesaat setelah tim tamu Irak menciptakan gol. Dari sundulan telak striker cadangan Mohanad Ali yang turun sejak menit 61. Kedudukan, sedetik sebelumnya, masih kaca mata atau 0-0 (nol-nol) tepatnya.

Wasit keempat barusan mengangkat papan skor dari meja ofisial, di sisi garis keluar lapangan pertandingan. Angka 7 tertera di papan itu, artinya tujuh menit waktu tambahan. Bola terus disepak ke sana kemari, tidak menentu, seperti tanpa tujuan.

Menit ke-6 perpanjangan, salah seorang pemain Vietnam berguling-guling di rumputan, entah karena cedera serius atau hanya akting pura-pura belaka. Juru rawat lekas menangani dirinya, pertandingan dilanjutkan. Menit terakhir, gol pun tercipta.

Sponsored

"Saya sering memberi tahu semua orang dan diri saya sendiri bahwa kadang-kadang saya tidak kalah tetapi mengambil pelajaran. Namun saya harus menyadari bahwa sebagian besar pemain Vietnam bermain di dalam negeri, dan dalam pertandingan yang sangat menuntut fisik ini, mereka tidak bisa bermain sepenuhnya," sambung pelatih berpaspor Prancis itu dikutip VN Express.

Satu angka urung direngkuh Vietnam. Menghilang blas, cepat sekali. Secepat angin yang menyisir rambut Philippe Troussier. Vietnam 0-1 Irak. Peluit panjang telah ditiup.

“Kami hanya bisa bermain dengan intensitas tinggi selama kurang lebih 60 menit, sisa 30 menit kami harus bermain berbeda, menunggu lawan melakukan kesalahan,” pungkas pelatih berjuluk Dukun Putih, yang sewaktu membesut Qatar tunduk dari Ivan Kolev di Piala Asia 2004.

Troussier getir, Vietnam runyam. Irak memimpin klasemen Grup F dari perolehan angka sempurna hasil dua kemenangan. Tiga negara ASEAN tidak berubah posisi di bawah taklukan Singa Mesopotamia. Rangkaian laga zona AFC Pra-Piala Dunia 2026 akan berlanjut pada pekan ketiga bulan Maret 2024, empat bulan mendatang.

Berita Lainnya
×
tekid