sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

'Si Gesit' Chia Boon Leong, satu-satunya pesepakbola Singapura yang bermain di Olimpiade, meninggal pada usia 97 tahun

Menteri Senior Teo Chee Hean mengatakan dia sedih dengan kematian Chia.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 23 Des 2022 20:28 WIB
'Si Gesit' Chia Boon Leong, satu-satunya pesepakbola Singapura yang bermain di Olimpiade, meninggal pada usia 97 tahun


Chia Boon Leong, satu-satunya pesepak bola Singapura yang bermain di Olimpiade, meninggal pada Selasa (20/12) dalam usia 97 tahun, kata Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), Rabu.

Dijuluki "Si Gesit" karena gerak kaki cekatan dan kontrol bola, Chia mewakili China di Olimpiade London 1948 dalam kekalahan 4-0 dari Turki, kata FAS dalam posting Facebook.

Sementara di dalam negeri, Chia menjadi bagian dari tim Singapura yang memenangkan tiga Piala Malaysia berturut-turut, dari tahun 1950 hingga 1952, tambahnya.

Setelah pensiun, Chia terus mencurahkan waktunya untuk sepak bola lokal.

"Dia menjadi anggota dewan di FAS dan juga menjadi manajer tim nasional secara paruh waktu antara 1977 dan 1980," kata FAS.

Sebagai tanda penghormatan kepada Chia, mengheningkan cipta selama satu menit akan dilakukan sebelum pertandingan pembukaan Piala Mitsubishi Electric Singapura melawan Myanmar pada hari Sabtu.

"Perasaan tulus dan belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada keluarga Tuan Chia dan orang-orang terkasih dalam musibah ini," kata FAS.

Chia pertama kali menarik perhatian para penyeleksi China ketika dia mewakili Lien Hwa, atau tim China Bersatu, Malaya selama tur pada tahun 1947, menurut cerita tahun 2018 di situs web Dewan Olimpiade Nasional Singapura (SNOC).

Sponsored

Satu pertandingan di Shanghai pada 19 November 1947, ia berperan saat Lien Hwa yang menang 5-3 melawan juara lokal Tung Hwa.

"Mungkin reaksi penonton terhadap penampilan saya yang membuat ofisial China memutuskan memilih saya untuk Olimpiade London," katanya kepada SNOC saat itu.

Presiden SNOC Tan Chuan-Jin menulis tentang tur ini saat dia memberikan penghormatan kepada Chia pada hari Rabu.

"Boon Leong pemain sepak bola yang produktif di masa jayanya. Dia melakukan tur dengan tim Lien Hwa (China Bersatu) pada tahun 1947 saat berusia 22 tahun dan merupakan satu-satunya yang tampil di semua 23 pertandingan," tulis Tan di postingan Facebook.

"Beberapa bulan kemudian, dia terpilih untuk mewakili China di Olimpiade 1948 di London. Saat itu, aturan mengizinkan etnis China untuk mewakili China meskipun mereka tidak lahir di negara tersebut."

Menurut situs web SNOC, partisipasi Chia di London "bertentangan dengan peraturan asosiasi sepak bola Singapura bahwa tidak ada pemain yang boleh bertanding di luar negeri tanpa persetujuan terlebih dahulu".

Tidak ada tindakan yang diambil terhadap Chia, karena penampilannya untuk China "dianggap sebagai suatu kehormatan besar", tambah SNOC.

Sayangnya untuk Chia dan rekan satu timnya, turnamen sepak bola di Olimpiade 1948 dimainkan seluruhnya dalam format sistem gugur, dan kekalahan mereka dari Turki di stadion Green Pond Road pada 2 Agustus 1948, merupakan satu-satunya pertandingan mereka di London.

Menteri Senior Teo Chee Hean mengatakan dia sedih dengan kematian Chia.

"Saya selalu terkesan dengan semangat positif dan hasratnya untuk hidup. Belasungkawa terdalam untuk istrinya Li Choo dan keluarga mereka," tulisnya di postingan Facebook.

Dalam sebuah penghormatan pada Selasa malam, Menteri Kebudayaan, Masyarakat dan Pemuda Edwin Tong merefleksikan bakat Chia.

"Mungkin pantas Boon Leong berhasil menyaksikan pemain favoritnya, Lionel Messi, akhirnya mengangkat Piala Dunia sebelum meninggal dunia," katanya.

"Meskipun kita tidak akan pernah menyaksikan dribel kecohan yang dilakukan Boon Leong di lapangan sambil meneror lawan -- kita dapat berbagi hasratnya terhadap sepak bola, dan kontribusi yang telah dia berikan pada cerita rakyat sepak bola kita."

"Belasungkawa terdalam saya untuk keluarga Boon Leong dan semoga dia beristirahat dalam damai," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid