close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak Brigif 17/Kostrad melakukan latihan fast roping saat apel pengamanan di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (20/5). /Antara Foto
icon caption
Prajurit Yonif Para Raider 305/Tengkorak Brigif 17/Kostrad melakukan latihan fast roping saat apel pengamanan di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (20/5). /Antara Foto
Pemilu
Senin, 20 Mei 2019 18:41

Hindari adangan polisi, massa aksi 22 Mei dari Banten menyebar

Setidaknya ada 30 ribu relawan telah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa 22 Mei.
swipe

Kordinator Relawan Prabowo-Sandi (Padi) Banten Khoirul Umam mengklaim setidaknya ada 30 ribu relawan telah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa bertajuk Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) pada 22 Mei. 

"Bergabung di Tangerang lebih 30 ribu (relawan) yang terkoordinasi dengan kami (Padi)," kata  Umam saat dikonfirmasi wartawan di Serang, Banten, Senin (20/5).

Untuk mengindari adangan aparat kepolisian, Umam mengatakan, Padi memecah massa di beberapa titik. "Enggak pakai titik kumpul. Kita pecah jadi banyak titik kumpul kecil-kecil menghindari sweeping aparat," kata dia. 

Terpisah, aktivis 2019 Ganti Presiden di Serang Enting Abdul Karim mengatakan telah ada 1.000 peserta aksi unjuk rasa dari Serang yang berangkat ke Jakarta. 

Mayoritas peserta aksi, menurut Enting, berangkat menggunakan kendaraan roda dua dan kereta api. "Sudah pada di Jakarta pakai sepeda motor dan kereta karena kalau pakai bus itu tidak boleh," katanya. 

Lebih jauh, Enting mengatakan, tidak ada yang membiayai para peserta aksi berangkat ke Jakarta. "Kita di Jakarta tidak ada penginapan. Ya, murni masyarakat tidak puas hasil pemilu tahun ini karena ada pembohongan publik dan ketidaknetralan ASN (aparatur sipil negara) serta kecurangan KPU," kata dia. 

Sebelumnya, anggota Dewan Pengarah Badan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Titiek Soeharto mengatakan, bakal mengerahkan jutaan jiwa untuk berunjuk rasa memprotes pengumuman hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 oleh KPU. 

"Ya, kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI (dan) lebih dari 100 ribu polisi, insyaallah massa kita lebih dari itu," kata politikus Partai Berkarya itu. 

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan