sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei Algoritma Juni: PKB masuk peringkat ketiga

PDIP masih memuncaki kompetisi elektoral dengan raihan sebesar 22,7% yang diikuti oleh Partai Gerindra dengan 13%.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 26 Jun 2023 16:18 WIB
Survei Algoritma Juni: PKB masuk peringkat ketiga

Algoritma Research and Consulting menemukan volatilitas yang sangat kentara juga di proyeksi bursa elektoral partai politik peserta Pemilu 2024. Hal itu berdasarkan survei pada Juni 2023. 

Direktur Riset dan Program Algoritma Research and Consulting Fajar Nursahid mengatakan, PDIP masih memuncaki kompetisi elektoral dengan raihan sebesar 22,7% yang diikuti oleh Partai Gerindra dengan 13%. 

"Yang mengejutkan adalah PKB yang naik ke posisi ketiga untuk tingkat elektabilitasnya 11,1%," katanya di Jakarta Pusat, Senin (26/6).

Hal itu mengejutkan, lantaran pada umumnya partai-partai yang saat ini memiliki kursi di parlemen seperti Golkar, Nasdem, Demokrat, PKS, dan PPP diperkirakan lolos ambang batas parlemen. 

Oleh sebab, mereka mendapat raihan suara di atas 4%. Namun PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen. 

Sementara itu, peluang partai-partai baru dalam kompetisi elektoral masih perlu berusaha keras untuk meyakinkan calon pemilih agar bisa menembus batas parliamentary threshold (PT) 4%. 

Berikut ini adalah level elektoral partai dari yang terbesar yaitu; PDIP (22,7%), Gerindra (13%), PKB (11,1%), Golkar (6,4%), Nasdem (6,3%), Demokrat (4,8 %), PKS (4,1%), PPP (4%), PAN (2,9%), Perindo (1,5%), PSI (0,6%), Hanura (0,6%), Gelora (0,3%), PBB (0,2%), Partai Buruh (0,2%), Partai Ummat (0,1%) serta PKN (0%). Di luar itu hanya 0,3% responden menyatakan tidak akan memilih (golput), 6,1% merahasiakan pilihannya, 10,5% tidak tahu dan 4,2% tidak menjawab.

“Peta elektoral masih bersifat volatil ditunjukkan oleh lebih dari separuh pemilih (54,5%) yang masih mungkin berubah pilihan politiknya. Hanya sekitar sepertiga dari total pemilih yaitu 35,6% yang sudah yakin dengan pilihannya sehingga tidak akan mengalihkan pilihan ke partai politik lain,” ujar Fajar.

Sponsored

Fajar juga menjelaskan volatilitas pilihan tersebut berkorelasi dengan figur calon presiden yang akan didukung oleh suatu partai politik. Hampir dua pertiga pemilih yaitu 63,6% menyatakan bahwa akan mempertimbangkan calon presiden yang diusung partai politik tersebut yang sesuai dengan sosok calon presiden yang didukungnya.

Berita Lainnya
×
tekid