Jaksa Agung ST Burhanuddin menerima kunjungan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Indonesia, Brian Yuliarto, di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (16/5). Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat kerja sama antara Kejaksaan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, khususnya dalam mendukung pelaksanaan program-program pembangunan yang akuntabel dan sesuai hukum.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Khairul Munadi, menyatakan sinergi antara kedua lembaga ini sangat strategis dalam mendukung efektivitas program pendidikan tinggi nasional. Ia juga menekankan pentingnya dukungan Kejaksaan dalam memastikan seluruh program berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Kami memandang kerja sama ini sangat strategis guna memperkuat Kemdiktisaintek dalam menjalankan program-programnya. Ini merupakan momentum untuk mendapatkan dukungan dalam perspektif hukum,” ujar Khairul Munadi di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (16/5).
Selain memperkuat akuntabilitas, kerja sama ini juga mencakup pengembangan kegiatan akademik yang bermanfaat bagi perguruan tinggi serta implementasi pendidikan antikorupsi secara luas. Dirjen Dikti menambahkan, kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem pencegahan yang efektif sehingga semua program Kemdiktisaintek dapat berjalan tertib dan transparan.
“Harapannya, melalui sinergi ini kita bisa melakukan pencegahan dini agar program-program dapat berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, turut menyampaikan kolaborasi ini akan membawa dampak positif, baik bagi dunia pendidikan maupun bagi sistem penegakan hukum secara umum.
“Pendampingan yang dilakukan Kejaksaan, terutama dalam sisi pencegahan, akan memberikan efek positif terhadap dunia pendidikan yang lebih baik,” ujar Harli.