Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ia mendukung penerapan sanksi baru terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang jika Moskow gagal menyetujui gencatan senjata. Macron menyebutkan layanan keuangan serta minyak dan gas sebagai target yang mungkin.
"Tujuan kami adalah untuk menerapkan sanksi baru terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang" jika Moskow menolak untuk melaksanakan gencatan senjata, kata Macron dalam sebuah wawancara pada jam tayang utama di TF1. "Kami sedang berkoordinasi dalam hal ini," imbuhnya.
Komentar Macron menggemakan komentar Kanselir Jerman Friedrich Merz sebelumnya pada hari Selasa, yang mengatakan sekutu Eropa akan meluncurkan "pengetatan sanksi yang signifikan" terhadap Rusia jika Presiden Vladimir Putin tidak menyetujui gencatan senjata.
Merz juga menyebutkan sektor-sektor termasuk energi dan pasar keuangan sebagai target yang mungkin. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan pada hari Senin bahwa Komisi Eropa telah diminta untuk mengusulkan sanksi baru di bidang-bidang tersebut.
Para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia mengatakan pada hari Sabtu bahwa Rusia akan dikenai tindakan hukuman baru jika tidak mengindahkan seruan untuk gencatan senjata selama 30 hari dalam beberapa hari.
Janji itu gagal menggerakkan Putin, yang malah menyerukan pembicaraan langsung dengan Ukraina di Istanbul pada tanggal 15 Mei. Presiden AS Donald Trump mendukung seruan itu, yang melemahkan upaya para pemimpin Eropa untuk menunjukkan bahwa Trump benar-benar mendukung ancaman mereka.
Para diplomat mengatakan setelah 16 paket sanksi dijatuhkan pada Rusia oleh Uni Eropa terkait perang di Ukraina, semakin sulit untuk mencapai suara bulat yang diperlukan di antara 27 anggota blok tersebut untuk meloloskan tindakan-tindakan baru yang besar.(reuters)