close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Titanic. Foto: Ist
icon caption
Titanic. Foto: Ist
Peristiwa
Rabu, 16 Juli 2025 11:01

Mengulik julukan sombong 'Titanic tak bisa tenggelam', fakta atau mitos?

Narasi "unsinkable ship" Titanic makin kuat saat media, buku, dan film mengangkatnya.
swipe

Nama Titanic sudah lama identik dengan kemewahan, tragedi, dan sebuah klaim legendaris: kapal yang "tak bisa tenggelam". Kalimat ini seperti kutukan yang melekat erat pada kapal mewah buatan Inggris itu sejak karam pada dini hari 15 April 1912.

Sehari setelah bencana, The New York Times langsung memuat berita utama bahwa manajemen White Star Line tetap bersikeras Titanic tak bisa tenggelam—bahkan setelah tenggelam. 

Narasi "unsinkable ship" makin kuat saat media, buku, dan film mengangkatnya. Salah satu contohnya, dalam film Titanic garapan James Cameron tahun 1997, tokoh ibu si Rose menyebutnya dengan nada yakin sebelum naik ke kapal: “Jadi, inikah kapal yang katanya tak bisa tenggelam?”

Tapi benarkah Titanic sudah dijuluki tak bisa tenggelam sejak awal?

Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah peneliti dan lembaga sejarah mulai mempertanyakan asumsi itu. Richard Howells, dosen di University of Leeds, sempat menyatakan bahwa sebelum pelayaran perdananya, Titanic tidak pernah dipasarkan secara resmi sebagai kapal yang tidak mungkin tenggelam. 

Pernyataan senada juga datang dari Royal Museums Greenwich dan bahkan Wikipedia—semuanya menyebut bahwa klaim “tidak bisa tenggelam” baru benar-benar menyebar luas setelah kapal itu tenggelam.

Namun, kenyataannya ternyata tak sesederhana itu.

Dokumen dari tahun 1911—setahun sebelum Titanic mulai berlayar—mengungkap bahwa Titanic dan kapal saudaranya, Olympic, memang disebut sebagai "dirancang agar tidak bisa tenggelam". Bahkan dalam jurnal teknik pelayaran bernama The Shipbuilder, keduanya digambarkan sebagai "praktis tidak bisa tenggelam". Jadi meski kalimat itu tak selalu disebut secara mutlak, ide bahwa Titanic adalah kapal superaman memang sudah beredar sebelum tragedi terjadi.

Sejarawan Titanic, Joshua Allen Milford, menambahkan bahwa persepsi publik terhadap Titanic sudah terbentuk sejak Olympic, sang kapal kembar, bertabrakan dengan kapal militer HMS Hawke pada tahun 1911—dan tidak tenggelam. Kejadian ini memperkuat keyakinan publik bahwa desain kapal kelas Olympic sangat tangguh, dan Titanic akan lebih hebat lagi.

Bahkan pembuat kapal Titanic, Harland & Wolff, merasa sangat percaya diri. Mereka memuji rancangan Titanic sebagai “praktis tidak bisa tenggelam” karena dilengkapi sistem kompartemen kedap air dan pintu otomatis yang bisa menahan air banjir jika terjadi kebocoran.

Sebuah laporan koran Irish News and Belfast Morning News pada Juni 1911, saat peluncuran badan kapal Titanic, juga menyebut sistem keamanan tersebut dan menyimpulkan bahwa Titanic adalah kapal yang "praktis tidak bisa tenggelam".

Keyakinan ini bukan hanya datang dari teknisi atau media. Kapten Titanic sendiri, Edward Smith, dalam wawancara tahun 1907 mengatakan: “Saya tidak bisa membayangkan kondisi apa pun yang bisa membuat kapal seperti ini karam. Teknologi perkapalan modern sudah melampaui itu.”

Pada akhirnya, meski Titanic tenggelam hanya dua jam lebih setelah menabrak gunung es dan menewaskan lebih dari 1.500 orang, gagasan bahwa kapal ini "tak bisa tenggelam" memang sudah lebih dulu tertanam dalam benak publik. Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa mitos itu baru muncul setelah kecelakaan, faktanya tak sepenuhnya demikian.(dailymail)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan