close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Pixabay
icon caption
Foto: Pixabay
Peristiwa
Kamis, 26 Juni 2025 16:32

Panduan lembut untuk para ibu untuk mengurangi rasa sakit saat menyapih

Kalau rasa nyeri tetap tak tertahankan, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol bisa dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan.
swipe

Momen menyapih sering kali membawa campuran emosi—antara lega, haru, dan bahkan rasa bersalah. Bagi sebagian ibu, tantangan fisik seperti payudara yang nyeri atau bengkak justru menjadi babak tersulit dari proses ini. Namun dengan pendekatan yang tepat, proses menyapih bisa dilakukan secara lembut, tanpa menyiksa tubuh.

Alih-alih berhenti menyusui secara mendadak, para ahli menyarankan untuk melakukannya secara bertahap. “Mengurangi satu sesi menyusui setiap beberapa hari memungkinkan tubuh mengatur ulang produksi ASI,” ujar Dr. Jennifer Lincoln, spesialis obstetri, seperti dikutip oleh Healthline. 

Metode bertahap ini membantu mencegah pembengkakan payudara (engorgement) yang menyakitkan.

Namun, jika pembengkakan tak terelakkan, salah satu cara paling sederhana adalah dengan mengekspresikan ASI hanya sedikit, cukup untuk meredakan tekanan. Ini penting untuk menghindari mastitis—peradangan payudara yang bisa memicu infeksi. Menurut Medical News Today, menyusui atau memompa terlalu banyak justru bisa membuat tubuh mengira ASI masih dibutuhkan dalam jumlah besar, memperpanjang produksi dan memperparah rasa sakit.

Kompres juga memainkan peran penting. Sebuah kantong kacang polong beku yang dibungkus handuk bisa menjadi penyelamat dalam meredakan bengkak. Sebaliknya, sebelum mandi atau saat merasa terlalu penuh, kompres hangat bisa membantu mengalirkan ASI secara alami. 

“Keseimbangan antara dingin dan hangat adalah kunci,” tulis artikel di Vinmec International Hospital.

Tips klasik lain yang masih relevan hingga kini adalah penggunaan daun kol dingin. Menempelkan daun kol mentah di payudara bisa membantu menyerap kelebihan cairan dan meredakan rasa panas. Office on Women’s Health, lembaga resmi di AS, bahkan menyarankan ibu untuk menggunakan daun kol hingga layu sebelum menggantinya.

Kalau rasa nyeri tetap tak tertahankan, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol bisa dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan. Selain meredakan nyeri, ibuprofen juga bersifat anti-inflamasi sehingga membantu menenangkan jaringan payudara yang tegang.

Dalam proses ini, kenyamanan fisik tak kalah penting dari kenyamanan emosional. Bra yang terlalu ketat bisa memperburuk kondisi. Sebaiknya, gunakan bra tanpa kawat yang tetap memberikan penopang, namun tidak menekan jaringan payudara. “Hindari bra dengan underwire, terutama jika ada benjolan atau rasa nyeri,” saran tim laktasi dari The Lactation Network.

Bila muncul gejala seperti demam, nyeri yang menusuk, atau kemerahan pada satu bagian payudara, segera konsultasikan ke dokter. Gejala ini bisa mengindikasikan mastitis, kondisi yang membutuhkan penanganan medis.

Sebagai pelengkap, beberapa ibu juga menggunakan teh herbal seperti sage tea untuk membantu menurunkan produksi ASI. Meski banyak yang menyatakan manfaatnya, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum mencobanya.

Dan terakhir, jangan lupakan hati. Menyapih adalah proses emosional, bukan hanya bagi bayi, tetapi juga bagi ibu. Mengganti waktu menyusui dengan pelukan, membacakan cerita, atau sekadar berbaring bersama bisa menjadi jembatan hangat dalam masa transisi ini.

Menyapih tak harus menyakitkan. Dengan memahami tubuh, memberikan waktu untuk beradaptasi, serta mencari dukungan yang tepat, ibu bisa melewati fase ini dengan tenang—dan payudara yang tetap sehat.(medicalnewstoday)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan