Mayoritas suara parlemen Korea Selatan mendukung pemakzulan presiden sementara Han

Keguncangan masih berlangsung dalam politik Korea Selatan setelah Yoon Suk Yeol dimakzulkan dari kursi kepresidenan. Jumat ini, pemakzulan juga dihadapi penjabat presiden Han Duck-soo.

Perdana Menteri Han telah menjabat sebagai penjabat presiden sejak Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan pada tanggal 14 Desember atas pemberlakuan darurat militer yang dilakukannya pada tanggal 3 Desember, dan kekuasaan kepresidenannya ditangguhkan.

Setelah pemakzulan Han, Menteri Keuangan Choi Sang-mok adalah orang berikutnya yang akan memangku jabatan penjabat presiden, menurut hukum Korea Selatan.

Dilaporkan Japantimes, sekitar 192 anggota parlemen memberikan suara untuk memakzulkan Han dari 300 anggota parlemen pada Jumat ini (27/12).

Partai oposisi utama, Partai Demokrat (DP), yang menguasai parlemen, memutuskan untuk memakzulkan Han setelah ia tidak segera menunjuk tiga hakim agung untuk mengisi kekosongan di Mahkamah Konstitusi.

Parlemen yang dikuasai DP mendukung tiga calon pada hari Kamis, tetapi Han mengatakan ia tidak akan secara resmi menunjuk mereka kecuali ada kesepakatan bipartisan mengenai penunjukan tersebut.

Ada ketidaksepakatan antara partai yang berkuasa dan partai oposisi serta beberapa pakar konstitusi mengenai apakah mayoritas sederhana atau suara dua pertiga diperlukan untuk memakzulkan presiden sementara.

Namun, juru bicara parlemen Woo Won-shik, yang berasal dari DP, mengatakan hanya mayoritas sederhana yang diperlukan untuk memakzulkan Han.