close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura (kedua dari kiri) bersama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Mendagri Tito Karnavian saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025).
icon caption
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura (kedua dari kiri) bersama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Mendagri Tito Karnavian saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025).
Peristiwa
Rabu, 20 Agustus 2025 17:00

Prita Laura membantah isu krisis beras

Menurut Prita, distribusi beras SPHP oleh Bulog yang dibarengi aplikasi Klik SPHP memudahkan pengawasan beras agar tidak dicurangi mekanisme pasar.
swipe

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura mengatakan, sidak beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) merupakan langkah pemerintah untuk menstabilkan harga beras agar terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Menurut Prita, distribusi beras SPHP oleh Bulog yang dibarengi aplikasi Klik SPHP memudahkan pengawasan beras agar tidak dicurangi mekanisme pasar.

Namun, Prita mengatakan, distribusi beras SPHP yang distribusinya diawasi melalui aplikasi Klik SPHP sedang dalam tahap adaptasi, sehingga akan secara gradual diperbaiki untuk ketahanan pangan. Prita menambahkan, distribusi beras SPHP yang saat ini sedang masif dilakukan pemerintah merupakan bukti jika ketersedian beras terjaga untuk masyarakat, dan tidak benar jika saat ini sedang terjadi krisis beras.

"Jadi mohon dipahami juga ini bukan krisis beras. Jadi ada yang menarasikan krisis beras, bukan. Ini memang ada kelangkaan karena ada adaptasi. Namun dipastikan tidak ada krisis beras," kata Prita saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8).

Beras SPHP adalah jenis beras yang  sedang disalurkan Bulog dari stok cadangan beras pemerintah (CBP), dalam program penyaluran beras SPHP untuk periode Juli-Desember sebanyak 1,3 juta ton.

Selain Prita, terdapat pula Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani yang melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Rau.

Dalam kesempatan itu, Tito mengatakan, ketersediaan beras SPHP di Pasar Induk Rau mencukupi kebutuhan konsumen dan tidak perlu dikhawatirkan terjadi krisis beras. Bahkan, Tito mengatakan ketersedian beras SPHP, membuat harga aneka beras menjadi relatif stabil.

Harga 1 kilogram beras SPHP yang terjual di Pasar Induk Rau dipatok Rp.12.500 per kilogram dengan paket kemasan seberat 5 kilogram. Sehingga bila dijual dalam bentuk kemasan 5 kilogram, berarti satu kantong dihargai Rp 62. 500.

Selain itu, Tito juga mengungkapkan jika meninjau stabilisasi harga pangan di pasar merupakan tindak lanjut dari hasil rapat dengan Presiden Prabowo Selasa (19/8), kemarin. Tito mengatakan Prabowo ingin stabilitas harga beras tidak dicurangi pihak tertentu, sehingga harga beras tidak stabil dan memberatkan masyarakat.

"Saya ingin meyakinkan betul bahwa beras cukup bagi masyarakat, karena cadangan kita besar lebih dari 4 juta kilogram. Kami akan bertahap intervensi ke pasar agar stabil harganya," kata Tito.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan