Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kebutuhan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina belum muncul. Ia pun berharap hal itu tidak akan terjadi.
Dalam pratinjau wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, yang dipublikasikan di Telegram, Putin mengatakan Moskow memiliki kekuatan dan sarana untuk membawa konflik di Ukraina ke "kesimpulan yang logis".
Menanggapi pertanyaan tentang serangan Ukraina di wilayah Rusia, ia berkata: "Tidak perlu menggunakan senjata (nuklir) itu ... dan saya harap itu tidak akan diperlukan."
"Kami memiliki cukup kekuatan dan sarana untuk membawa apa yang dimulai pada tahun 2022 ke kesimpulan yang logis dengan hasil yang dibutuhkan Rusia," katanya.
Putin menandatangani versi baru doktrin nuklir Rusia pada bulan November, yang menguraikan keadaan yang akan memungkinkannya untuk menggunakan persenjataan atom terbesar di dunia.
Dokumen tersebut memberikan opsi tersebut sebagai respons bahkan terhadap serangan konvensional yang didukung oleh kekuatan nuklir.
Rusia dan Ukraina berselisih pendapat mengenai usulan gencatan senjata yang saling bersaing.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat, dalam komentar yang dipublikasikan pada hari Sabtu, bahwa pengumuman Moskow tentang gencatan senjata selama 72 jam minggu depan di Ukraina untuk menandai Hari Kemenangan dalam Perang Dunia Kedua merupakan upaya untuk menciptakan "suasana yang tenang" menjelang perayaan tahunan Rusia.
Tuan Zelensky malah memperbarui seruan untuk jeda permusuhan selama 30 hari, seperti yang diusulkan AS. Ia mengatakan gencatan senjata yang diusulkan dapat dimulai kapan saja sebagai langkah yang berarti untuk mengakhiri perang.
Tuan Putin pada hari Senin mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 72 jam saat AS mendesak kesepakatan untuk mengakhiri perang selama tiga tahun.
Kremlin mengatakan gencatan senjata, yang diperintahkan atas dasar "kemanusiaan", akan berlangsung dari awal 8 Mei hingga akhir 10 Mei untuk menandai kekalahan Moskow atas Nazi Jerman pada tahun 1945 — hari libur sekuler terbesar Rusia.
Sementara itu, 11 orang terluka dalam serangan pesawat nirawak Rusia semalam di ibu kota Ukraina, Kiev, kata Layanan Darurat Negara Ukraina pada hari Minggu. Dua anak termasuk di antara yang terluka.
Rusia menembakkan total 165 pesawat nirawak peledak dan umpan semalam, kata angkatan udara Ukraina. Dari jumlah tersebut, 69 dicegat dan 80 hilang, mungkin karena gangguan elektronik. Rusia juga meluncurkan dua rudal balistik.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 13 pesawat nirawak Ukraina semalam.(irishexaminer)