close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Volodymyr Zelensky. Foto: uawire
icon caption
Volodymyr Zelensky. Foto: uawire
Peristiwa
Minggu, 11 Mei 2025 17:41

Zelensky: Gencatan senjata harus dimulai besok!

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina pada 15 Mei di Istanbul.
swipe

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai positif  pernyataan Rusia bahwa mereka mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri perang. Dia pun menilai langkah pertama menuju itu adalah memulai gencatan senjata pada tanggal 12 Mei.

"Ini merupakan tanda positif bahwa Rusia akhirnya mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri perang ... Dan langkah pertama untuk benar-benar mengakhiri perang adalah gencatan senjata," kata Zelensky pada X.

"Tidak ada gunanya melanjutkan pembunuhan bahkan untuk satu hari saja. Kami berharap Rusia akan mengonfirmasi gencatan senjata – penuh, langgeng, dan dapat diandalkan – mulai besok, 12 Mei," kata Zelensky.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina pada 15 Mei di Istanbul.

Perang antara Rusia dan Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina. Tak lama setelah pengumuman tersebut, Rusia melancarkan serangan udara dan darat ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, menandai dimulainya invasi skala penuh.

Hingga Mei 2025, perang masih berlangsung dengan intensitas tinggi. Pada awal April 2025, Rusia meluncurkan serangan musim semi yang menargetkan wilayah utara dan timur Ukraina, termasuk Oblast Sumy, Kharkiv, Donetsk, dan Luhansk. Serangan ini ditandai dengan peningkatan signifikan dalam jumlah serangan udara dan darat .

Pada 10 Mei 2025, Ukraina melaporkan terjadi 162 bentrokan bersenjata dalam 24 jam terakhir, termasuk 22 serangan udara dan hampir 1.000 serangan drone oleh Rusia. Kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya .

Sementara itu, upaya diplomatik terus dilakukan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima kunjungan para pemimpin Eropa, termasuk dari Prancis, Jerman, Polandia, dan Inggris, yang mendukung proposal gencatan senjata selama 30 hari. Namun, Rusia menolak proposal tersebut kecuali jika negara-negara Barat menghentikan pasokan senjata ke Ukraina .

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyerukan gencatan senjata dan mengancam akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia jika tidak menghentikan serangan. Namun, Kremlin tetap pada posisinya dan menolak tekanan tersebut.

Konflik ini telah menyebabkan korban jiwa yang signifikan. Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, hingga 24 Februari 2025, lebih dari 800.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka, menjadikannya salah satu konflik paling mematikan sejak Perang Dunia II.(Reuters)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan