sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anies Baswedan masih berpeluang dampingi Prabowo

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih berpeluang menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Sukirno
Sukirno Sabtu, 04 Agst 2018 04:13 WIB
Anies Baswedan masih berpeluang dampingi Prabowo

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih berpeluang menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Anggota Tim Pemenangan Prabowo, M. Taufik mengatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih masuk dalam pembahasan sebagai kandidat calon wakil presiden, termasuk tiga nama lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Salim Segaf Aljufri, dan Ustadz Abdul Somad.

"Dalam pembahasan Cawapres ada nama Anies Baswedan. Tentunya semua nama dibahas plus dan minusnya," kata M. Taufik di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (3/8).

Dia mengatakan nama-nama lain yang juga masih dibahas di internal partai koalisi adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Salim Segaf Aljufri, dan Ustadz Abdul Somad.

M. Taufik yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta itu menjelaskan pada akhirnya Prabowo yang akan menentukan Cawapresnya, dengan mendengarkan pertimbangan dan catatan dari semua pihak.

"Komunikasi kami dengan PKS, PAN, dan Demokrat sangat terbuka sehingga pasti ada titik temunya," ujarnya.

Menurut dia, internal Gerindra tidak membahas Cawapres sehingga menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo sebagai Capres yang diusung partai tersebut.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pembicaraan nama Cawapres masih cair dibicarakan dengan empat partai politik pengusungnya sebagai Capres 2019-2024.

Sponsored

"Pembicaraan kita masih cair, mencari yang terbaik untuk semua," kata Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (3/8) malam.

Dia mengatakan terkait Cawapres masih terus dibicarakan, namun yang terpenting niatnya adalah mencari yang terbaik untuk rakyat dan bangsa Indonesia.

Menurut dia, terkait survei Alvara Research Center yang menunjukkan elektabilitasnya meningkat dari 27,2% menjadi 32,2%, yang terpenting dirinya terus bekerja.

"Yang penting kami terus kerja. Nanti kalau survei kami pelajari lah ya," ujarnya.

Prabowo mengatakan terkait dukungan Tommy Soeharto, dirinya bersyukur karena dukungan semua pihak dibutuhkan bagi pemenangannya di Pilpres.

Menurut dia, dirinya masih tetap bersemangat menjalani proses menjelang pendaftaran pasangan Capres-Cawapres yang berlangsung dari tanggal 4-10 Agustus 2018.

Joko Widodo bertemu Prabowo Subianto di Istana beberapa waktu lalu. (Setkab).

Diusulkan bertemu

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebutkan, sekjen partai koalisi Joko Widodo mengusulkan adanya pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto menjelang Pilpres 2019.

"Itu sangat positif untuk membangun dialog bersama, untuk membangun gotong royong," kata Hasto dalam diskusi Para Syndicate "The Party Forum: Siapa Cawapres Jokowi dan Prabowo?", di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut dia, pertemuan Joko Widodo dan Prabowo cukup penting untuk mendinginkan situasi menjelang pemilihan presiden, yang saat ini cukup memanas.

Komunikasi antara Joko Widodo dengan Prabowo dinilai bisa mencerminkan sila ke-4 Pancasila tentang musyawarah mufakat. "Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo juga bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama untuk mereka yang berbeda dukungan di Pilpres," ucapnya.

Dengan dialog tersebut, tambah Hasto, akan membangun kesepahaman dan komunikasi yang baik dalam membangun bangsa ke depan.

Di tempat yang sama, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, komunikasi dua sosok yang potensial bertarung kembali di Pilpres 2019 bisa berdampak positif untuk demokrasi Indonesia.

"Silaturahmi ini akan memberikan kontribusi yang penting dan strategis bagaimana indonesia membangun demokrasinya ke depan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Johnny menyebutkan Jokowi telah memiliki satu nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres nanti. "Cawapres pilihan Jokowi merupakan sosok yang sudah dipelajari dan dipertimbangkan jauh-jauh hari sebelum masa pendaftaran Capres/Cawapres," katanya.

Pilihan Cawapres Jokowi, tambah dia, tidak saja sudah disampaikan kepada ketua umum parpol pendukung, tetapi juga sudah disampaikan kepada para sekjen partai.

"Kepada pimpinan parpol sudah mengatakannya (nama Cawapres). Bahkan kepada Sekjen juga sudah dibicarakan," kata Johnny.

Kendati demikian, baik itu sekjen maupun ketum parpol koalisi tidak akan pernah membocorkan siapa sosok cawapres pilihan Jokowi kepada publik. Semua akan disampaikan Jokowi sendiri dalam pendeklarasian pasangan capres/cawapres yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Tidak akan nama itu dipublikasikan. Belum diumumkan itu hanya soal taktis dan strategis. Ini semua demi kepentingan keberhasilan koalisi," ucapnya.

Sumber: Antara

Berita Lainnya
×
tekid