sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dukung Jokowi, SBY sarankan kampanye di Sulteng ditunda

"Oleh karena itu tindakan cepat Presiden Jokowi untuk berkunjung ke daerah bencana saya nilai tepat," katanya.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 01 Okt 2018 08:15 WIB
Dukung Jokowi, SBY sarankan kampanye di Sulteng ditunda

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyarankan kampanye di Sulawesi Tengah (Sulteng) dihentikan sementara, sehubungan terjadinya musibah gempa dan tsunami di wilayah tersebut. SBY meminta semua pihak bersatu padu dalam membantu masyarakat yang terkena musibah. 

"Saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu, paling tidak untuk Sulawesi Tengah di Palu, Donggala, dan sekitarnya, kegiatan kampanye pemilu dihentikan," kata SBY dalam video yang diunggah di channel Youtube-nya pada Minggu (30/9).

SBY memiliki kenangan terhadap situasi yang saat ini dihadapi Jokowi. Dia menceritakan pada Pilpres 2009, dirinya dan Jusuf Kalla, menghentikan kampanye dan membantu warga, yang terkena musibah jebolnya bendungan Situ Gintung. 

Begitu juga saat gempa bumi dan tsunami terjadi di Aceh dan Nias. Apalagi saat itu tengah terjadi operasi militer yang dilakukan TNI menghadapi GAM.

Saat itu, SBY menyerukan dilaksanakannya gencatan senjata untuk menghadapi situasi bencana. Setelah itu, sejumlah instansi negara dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban dan tanggap darurat.

SBY mengakui, musibah gempa dan tsunami di Sulteng tidak sebesar yang terjadi di Aceh dan Nias dulu. Namun demikian, bencana di Sulteng juga memakan jumlah korban besar. 

Ketua Umum Partai Demokrat tersebut mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pemerintah. Dia juga menilai, kehadiran Presiden Joko Widodo di lokasi terdampak bencana, membuatnya dapat mengambil keputusan yang cepat dan efektif, karena melihat langsung situasi yang dirasakan oleh masyarakat. 

"Oleh karena itu tindakan cepat Presiden Jokowi untuk berkunjung ke daerah bencana saya nilai tepat," katanya.

Sponsored

SBY pun meminta semua pihak untuk ikut menunjukkan solidaritas dan membantu para warga Sulteng yang terkena bencana.

Dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terdapat 832 korban jiwa yang telah terdata, terdiri dari 821 orang di Palu, sementara sisanya, 11 orang di Donggala.

Selain itu, juga BNPB mencatat ada ratusan orang menjadi korban luka, sementara jumlah pengungsi mencapai belasan ribu orang. Dalam keterangan terakhir, BNPB menyebut korban luka 540 orang dan pengungsi 17 ribu orang. 

Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah, karena proses evakuasi masih terus berlangsung. Pemerintah telah mengerahkan lembaga dan instansi terkait ke lokasi bencana untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban, serta pemulihan wilayah bencana.

Berita Lainnya
×
tekid