JK komentari Jokowi: Dari zaman Mega dan SBY tidak ada "bisiki" parpol
Sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan memperjuangkan hasil Musra tentang capres-cawapres kepada partai-partai politik.

Eks Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan, dirinya tak pernah memberikan rekomendasi kepada partai-partai politik (parpol) tentang nama-nama kandidat pemilihan presiden (pilpres). Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun diyakini demikian saat berkuasa.
"Seperti saya sering katakan, zaman Ibu Mega, Pak SBY sama sekali tidak memengaruhi partai politik untuk memilih ini-itu, ndak! Jadi, diberikan [keleluasaan] kepada partai-partai itu," katanya di kediamannya, Jakarta, pada Senin (15/5).
JK menyebut, setiap parpol mempunyai hak untuk berkoalisi agar mencapai ambang batas presiden (presidential threshold). Pembentukan koalisi pun memiliki aturannya masing-masing yang telah disepakati.
"Koalisi itu adalah kewenangan masing-masing. Kami waktu jadi pemimpin pemerintahan tidak mencampuri itu," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji bakal menyampaikan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) tentang nama-nama calon presiden (capres) kepada para pimpinan parpol. Ada tiga nama yang direkomendasikan dalam Musra yang digelar para relawan Jokowi.
"Menurut konstitusi, itu yang bisa mencalonkan itu adalah partai atau gabungan partai. Sehingga, bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai, yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai," ucapnya dalam puncak acara Musra Indonesia di Jakarta, Minggu (14/5).
"Kalau saya ngomong sekarang untuk apa? Itu yang namanya strategi, ya, itu: jangan tergesa-gesa, jangan grusa-grusu, jangan pengin cepet-cepetan karena Belanda masih jauh. Akan tetapi, sekali lagi, saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Musra," sambungnya.
Jokowi menambahkan, belum membuka nama-nama capres yang diajukan para relawannya. "Jadi, saya terus terang, ini harus diberikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres dan cawapresnya."
Lebih jauh, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berpendapat, memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial. Dirinya pun mengajak para pendukungnya tidak keliru dalam menjagokan capres.
Musra menghasilkan 3 nama capres yang dijagokan para relawan Jokowi. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo; Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Selain itu, para simpatisan Jokowi juga menjagokan 4 calon wakil presiden (cawapres) 2024. Daftarnya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD; Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno; serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mendesak, revisi garis kemiskinan demi menyentuh si miskin yang tersembunyi
Selasa, 06 Jun 2023 17:18 WIB
Ironi bisnis atribut kampanye: Sepi saat kandidat dan parpol berjibun
Minggu, 04 Jun 2023 06:11 WIB