sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kala Cak Imin singgung neo-Orba dan respons TKN Prabowo

Hal senada sempat dilontarkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Kamis, 30 Nov 2023 20:32 WIB
Kala Cak Imin singgung neo-Orba dan respons TKN Prabowo

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengklaim, kondisi Indonesia dalam bahaya jika ia bersama Anies Baswedan atau pasangan Amin kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia pun meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpinnya bekerja keras agar Amin menang.

"Kalau kita tidak menang, Indonesia dalam bahaya dan kehancuran," tegasnya dalam konsolidasi pemenangan Amin bersama seluruh anggota Fraksi PKB di legislatif se-Indonesia di Jakarta, pada Rabu (29/11).

Cak Imin melanjutkan, jasa setiap orang yang berkontribusi memenangkan Amin takkan dilupakan. Pun tidak bakal sia-sia.

"Keringat kalian, jerih payah kalian, semangat kalian itu tidak akan pernah sia-sia, karena apa? Apa yang disampaikan Mas Anies, itu urgensi kebutuhan," jelasnya.

Lebih jauh, Wakil Ketua DPR ini menerangkan, upaya memenangkan jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mulai menunjukkan hasil. Pangkalnya, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Amin mengalami peningkatan.

"Terima kasih kepada seluruh sahabat perjuangan semua telah bekerja keras. Semua telah menunjukkan dedikasi pengabdian dan kerja keras kalian sudah mulai kelihatan, survei kita meningkat tajam," tutur Cak Imin.

Pada kesempatan berbeda, Kamis (30/11), Cak Imin akhirnya menguraikan tentang bahaya yang bakal terjadi ketika pasangan Amin kalah. Katanya, risiko itu adalah neo-Orde Baru (Orba) dan neoliberalisme.

"Bahaya neo-Orde Baru, neoliberalisme, neo-Orde Baru yang berwajah baru. Itu bahaya-bahayanya soal itu. Kita waspada soal itu," tegasnya.

Sponsored

Orba merupakan rezim di bawah kepemimpinan Soeharto, yang berkuasa sekitar 32 tahun (12 Maret 1967-21 Mei 1998). Karakteristiknya, menggunakan kekuatan militer dan perangkat negara (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) untuk membungkam lawan-lawan politiknya.

Tudingan Orba juga sempat dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD se-Jawa di Jakarta, Senin (27/11). PDIP mengusung Ganjar-Mahfud bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura.

"Mengapa kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ucapnya. Pernyataan tersebut menyasar Presiden Joko Widodo (Jokowi), kader PDIP yang berkuasa sejak 2014.

Kegeraman timses Prabowo

Pernyataan Cak Imin tersebut membuat tim sukses (timses) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang didukung Jokowi, geram. Sebab, dinilai sebagai kesombongan.

"Masyaallah, jangan sombong," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, di Jakarta, Kamis.

Ia lantas mengutip pernyataan pemikir Islam, Al-Ghazali, bahwa menggantungkan baik-buruknya manusia, hancur atau kokohnya manusia karena kelakuannya merupakan tindakan yang pongah dan kesombongan di hadapan Allah Swt.

Menurut politikus Partai Golkar ini, pemimpin seyogianya mengedepankan sifat optimis dan mengajak masyarakat membangun Indonesia. "Bukan malah seperti itu."

Nusron berpendapat, calon presiden (capres) dan cawapres yang berkompetisi pada adalah orang-orang pilihan. Karenanya, siapa pun yang menjadi pemenang dalam pemilu adalah pilihan terbaik yang jauh dari sifat sombong dan angkuh.

"Langit yang ditugaskan untuk menjaga kedamaian dan menjaga jagat dari kehancuran. Semoga Allah meridai dan semoga kita semua, pemimpin dan rakyat Indonesia, dijauhkan dari kesombongan," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid