close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Langkah PAN mengusung Ganjar Pranowo (kanan) akan mempersulit Gubernur Jateng itu untuk mendapatkan tiket capres dari PDIP. Twitter/@ganjarpranowo
icon caption
Langkah PAN mengusung Ganjar Pranowo (kanan) akan mempersulit Gubernur Jateng itu untuk mendapatkan tiket capres dari PDIP. Twitter/@ganjarpranowo
Politik
Selasa, 28 Februari 2023 10:42

Langkah PAN persulit Ganjar Pranowo dapat tiket capres PDIP

Selain itu, sikap PAN juga inkonsisten dengan narasi yang dibangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
swipe

Langkah Partai Amanat Nasional (PAN) memunculkan nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) inkonsisten dengan keberadaannya di Koalisi Indonesian Bersatu (KIB). Selain itu, bakal mempersulit Ganjar dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"PAN memperkenalkan Ganjar-Erick sebagai capres dan cawapres sepertinya terjadi inkosistensi narasi yang dibangun oleh PAN. PAN mendorong proposal Erick sebagai cawapres dengan menduetkan dua tokoh tersebut dihadapan Jokowi," ujar analisis politik Arifki Chaniago kepada Alinea.id, Selasa (28/2).

"Posisi Ganjar yang sedang dilematis beberapa waktu lalu dengan munculnya dukungan dari relawan dan partai nonparlemen sebagai capres, sempat menganggu skema yang dibuat oleh PDIP," katanya.

Dirinya melanjutkan, langkah PAN menjagokan Ganjar seperti merampas kader PDIP di siang bolong. Dengan demikian, narasi ini bakal kian mempersulit Ganjar didukung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri karena dianggap tak mengikuti aturan main partai. 

"Jika kita tonton lagi pidato Bu Mega di acara HUT PDIP beberapa waktu lalu, bahwa yang menentukan capres dari PDIP itu adalah dirinya," tegasnya.

"PAN sepertinya ingin mengklaim Ganjar lebih awal di balik posisi Gubernur Jawa Tengah yang belum mendapatkan ketidakpastian PDIP. Langkah PAN itu sayangnya bakal memberikan kepastian PDIP untuk tidak memberikan partimbangan lebih lanjut untuk Ganjar untuk maju lewat partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu," imbuhnya.

Menurut Arifki, langkah PAN itu seakan lupa dengan semangat yang dibangunnya bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar: mengusung kader sendiri sebagai kandidat. Apalagi, narasi yang KIB sudah baik lantaran mengusung program dan membawa semangat kelembagaan sebagai penentu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Meskipun demikian, dirinya mengakui bahwa langkah PAN menduetkan Ganjar-Erick sebagai pasangan capreps-cawapres tergolong berani. Sebab, kandidatnya itu merupakan kader partai lain.  

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP, Sadarestuwati, mengingatkan PAN tidak main serobot mencalonkan Ganjar sebagai kandidat Pilpres 2024. Dia lantas menyinggung pentingnya partai politik (parpol) mengedepankan etika politik.

"Seperti yang pernah saya sampaikan, bahwa etika politik sangat penting dan harus dikedepankan. Jangan sampai main serobot, apalagi Pak Ganjar sampai saat ini masih kader dan petugas partai PDI Perjuangan," ujarnya, Senin (27/2). 

Sadarestuwati mengaku mengetahui adanya sinyal PAN bakal mengusung Ganjar. Namun demikian, belum ada komunikasi yang dibangun partai pimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas) itu dengan PDIP. "Belum ada."

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan