sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menjadi saksi Ratna Sarumpaet, Amien Rais rasakan kejanggalan

Amien Rais menduga adanya pengarahan isu di tengah nuansa politik yang ada saat ini.

Robi Ardianto Ayu mumpuni
Robi Ardianto | Ayu mumpuni Rabu, 10 Okt 2018 13:34 WIB
Menjadi saksi Ratna Sarumpaet, Amien Rais rasakan kejanggalan

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku ada kejanggalan dari pemanggilan dirinya di kasus Ratna Sarumpaet hari ini. Menurutnya, pemanggilan dirinya lebih dulu dilakukan daripada penangkapan dan pemeriksaan Ratna Sarumpaet sebagai tersangka.

“Ini surat panggilan untuk saya tertanggal 2 Oktober. Padahal kita semua tahu Sarumpaet baru ditangkap oleh kepolisian setelah 2 Oktober, yaitu, 4 Oktober 2018. Ini sangat janggal sekali,” katanya di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10).

Senada dengan Amien Rais, anaknya Hanafi Rais mengindikasikan adanya pengarahan isu di tengah nuansa politik yang ada saat ini.

Hanafi mengatakan, semua kepentingan yang bergulir saat ini selalu diarahkan kepada proses pemilihan Presiden 2019 mendatang. Ia menduga adanya sentimen otoritarianisme secara halus untuk menjatuhkan kubu Prabowo-Sandiaga.

“Jadi sekarang sentimen calon tunggalnya muncul lagi. Seolah-olah ingin di bawa ke urusan Pilpres. Ada kekhawatiran ini sengaja untuk menggagalkan Capres nomor 02 ini, sehingga kemudian muncul calon tunggal,” tuturnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan pada 2 Oktober tersebut, sudah ada laporan yang sampai ke penyidik. Atas dasar laporan itu lah Amien Rais menjadi saksi pertama yang dipanggil setelah Ratna Sarumpaet ditangkap.

Argo menegaskan pemanggilan yang dilakukan tim penyidik sudah sesuai dengan prosedur. Apalagi didasari dari penyidikan pihak kepolisian yang telah dilakukan setelah adanya kabar penganiayaan yang terjadi pada Ratna Sarumpaet.

“Sudah sesuai prosedur. Melalui penyelidikan, proses penyelidikan seperti apa, kemudian muncul laporan polisi,” ujarnya.

Sponsored

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyindir tim sukses Prabowo-Sandi agar melakukan aksi Kawal Akal Sehat (KAS). Hal tersebut agar, tim Paslon nomor 02 tidak mudah dibohongi dan menyebar kebohongan yang belum terverifikasi.

Menurut Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang juga wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), KAS lebih relevan dilakukan kubu Prabowo-Sandii daripada melakukan aksi Kawal Amien Rais (KAR). 

"Polisi hanya meminta keterangan biasa, kenapa harus ada KAR. Pak Amien orang hebat, sering dibilang Bapak Reformasi, kenapa harus dikawal? Polisi pasti bertanya hal standar saja mengenai apa yang mungkin Pak Amien ketahui," kata Antoni melalui siaran persnya.

Selain itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan pengawalan yang dilakukan PA 212 terhadap Amien Rais yang dijadikan saksi, sebaiknya dihindarkan dari proses dan tekanan publik. 

"Kita harus percaya pada sistem hukum di Indonesia dan ini juga menunjukan (bagaimana) tingkat kenegarawanan seseorang didalam menempuh proses hukum itu," jelasnya. 

 

Berita Lainnya
×
tekid