close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi VI DPR dari Faksi PDIP, Mufti Anam. Foto: dpr.go.id.
icon caption
Anggota Komisi VI DPR dari Faksi PDIP, Mufti Anam. Foto: dpr.go.id.
Politik
Selasa, 07 Juni 2022 14:48

PDIP cecar Erick Thohir gegara BUMN tidak dukung Formula E

Politikus PDIP menyesalkan sikap Erick Thohir tidak peka dalam acara Formula E. 
swipe

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam mempertanyakan absennya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari sponsorship event Jakarta E-Prix 2022 atau Formula E. 

Kritik Mufti disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR bersama Menteri BUMN Erick Thohir di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6). Mufti menyesalkan sikap Erick Thohir selaku pembantu presiden yang tidak peka terhadap hadirnya negara dalam ajang Formula E. 

"Pak Menteri, berapa bulan sebelum Formula E dilaksanakan Pak Jokowi datang ke sana. Kalau Pak Jokowi datang kan kita sebagai menteri, sebagai pembantu presiden, harusnya paham tujuan presiden ke sana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar Formula E ini menjadi sukses, goal-nya bisa menjadi kebanggaan bangsa kita," kata Mufti Anam. 

Mufti Anam mengaku sedih ketika Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni seperti diberikan harapan palsu oleh Kementerian BUMN hanya karena dijanjikan akan diberikan sponsorship untuk Formula E. "Katanya iya-iya, ternyata enggak ada tuh bantuan (sponsor)," ujar dia.

Mufti berharap Erick Thohir bisa lebih tanggap terhadap kepentingan bangsa dan negara. Mengingat, kata dia, ajang Formula E merupakan event internasional, bukan kegiatan  politik praktis jangka pendek untuk Pemilu 2024. Dia menyebutnya sebagai suatu keheranan apabila BUMN tidak mendukung hanya karena event ini digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. 

Oleh karena itu, Mufti mengatakan tidak heran apabila Erick Thohir dihujani kritik di media sosial (medsos) lantaran BUMN absen di ajang tersebut.

"Ada juga yang bilang bahwa, oh ini ya kalau acaranya menteri, jangankan sebulan, proposal satu menit sebelum acara Pak Menteri bisa BUMN itu support. Maka kemudian ada kata-kata di masyarakat yang bilang bahwa, oh ini memang sengaja oleh Pak Menteri BUMN untuk BUMN tidak bantu Formula E karena ini kemudian Pak Anies Baswedan jadi kompetitor Pak Menteri," ungkapnya.

Kendati begitu, Mufti Anam menegaskan kritikannya soal Formula E ini tidak bertujuan untuk mendukung Anies Baswedan yang digadang-gadang sebagai calon presiden di 2024. 

"Saya bicara di sini bukan kapasitas saya mendukung Pak Anies Baswedan atau enggak, tidak. Tapi dalam rangka kepentingan bangsa dan negara. Kalau soal capres, enggak Pak Menteri. Jelas partai kami punya calon Bu Puan Maharani. Sehingga, kami bilang bahwa ini bukan soal mendukung atau tidak mendukung Anies Baswedan, tapi soal kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Atas dasar itu, Mufti berharap agar Erick lebih bijak ke depannya untuk menghadirkan negara melalui BUMN dalam ajang apapun, baik yang berskala nasional maupun internasional. 

"Maka harapan kami Pak Menteri, sebagai public figur, sebagai petugas negara, sebagai pembantu presiden, harapan kami Pak Menteri bisa lebih bijak lagi dalam urusan ini," ujarnya.
 

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan