People power, gerakan massa untuk kepentingan siapa?
People power yang didengungkan kubu Prabowo-Sandi saat ini berbeda dengan people power ketika 1998.

Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijaga ketat aparat keamanan sejak Senin (20/5). Lingkaran kawat berduri terlihat di sekitar dua kantor tersebut. Lalu lintas dari Monumen Nasional (Monas) menuju Bundaran Hotel Indonesia ditutup.
Jakarta siaga satu. Kesiagaan aparat dipersiapkan untuk mengantisipasi gerakan people power. Aksi massa sudah terlihat pada Selasa (21/5), dan diperkirakan berlangsung hingga Rabu (22/5). Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2019, dan memprotes pengumuman pemenang Pemilu 2019.
KPU sendiri sudah mengumumkan pemenang Pemilu 2019 pada Selasa (21/5) dini hari. Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin berhasil meraup 85.607.362 suara atau 55,50%. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50%.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB