sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pilgub Jawa Barat potret kemenangan Pilpres 2019

Lembaga survei Indikator Politik menyebut elektabilitas pasangan Rindu dan 2DM pada Pilgub Jabar belum tertandingi.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Kamis, 07 Jun 2018 05:56 WIB
Pilgub Jawa Barat potret kemenangan Pilpres 2019

Pemilihan Guberur Jawa Barat yang tinggal menghitung hari, semakin mengerucutkan dua pasangan nama calon yang diperkirakan akan bertarung sengit dalam kontestasi politk di Jawa Barat nanti. 

Kedua nama pasangan tersebut adalah Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar- Deddy Mulyadi (2DM).

Berdasakan data yang dihimpun oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum mengungguli pasangan Deddy Miswar dan Deddy Mulyadi, apabila Pilkada langsung di Jabar dilangsungkan saat survei tersebut digelar. 

Survei yang dilakukan sedari bulan Maret hingga Mei 2018 ini, menempatkan Rindu pada posisi teratas dengan perolehan persentase sebesar 40,9%, kemudian disusul oleh pasangan 2DM yang memperoleh 35,6%. Sedangkan, untuk pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaiku (Asyik) hanya memperoleh 5,3%, dan urutan terakhir ditempati oleh pasangan TB. Hasanudin dan Anton Charliyan (Hasanah) yang hanya memperoleh 2,7%.

 

Survei yang melibatkan 5.169 responden dan dibagi menjadi 800 orang di setiap Dapilnya ini, menunjukan bahwa Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar merupakan tokoh yang paling populer dan disukai oleh masyarakat Jawa Barat. Alhasil, data dengan margin of eror 3,5% ini menyisihkan pasangan Asyik dan Hasanah yang posisinya jauh di bawah Rindu dan 2DM.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, hal itu terjadi karena pasangan Asyik dan Hasanah kurang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. Sehingga, membuat popularitasnya tak begitu tinggi. 

Selain itu, kedekatan tokoh menjadi salah satu faktor Hasanah yang notabenenya didukung oleh partai sekaliber PDI Perjuangan pun menempati posisi paling buncit.

“Jadi, ini menunjukan masyarakat Jawa Barat itu lebih melihat tokoh ketimbang partai, soalnya PDIP itu sebenarnya di Jawa Barat itu kedekatannya tertinggi dengan masyarakat, yaitu mencapai 21,45%, entah ini ada ketidakkompakan di akar rumput atau seperti apa, tapi datanya menunjukan seperti itu,” paparnya di Kantor Indikator Politik Indonesia, kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, (6/6).

Sponsored

Burhanudin juga menjelaskan unsur Nahdhltul Ulama turut serta dalam mempengaruhi pilihan masyarakat Jawa Barat, karena NU merupakan ormas  yang paling diterima oleh masyarakat muslim Jawa Barat dengan prosentase sebesar 39,7%.

Menyikapi realitas tersebut, Saan Mustofa selaku tim pemenangan Rindu yang sekaligus menjabat sebagai DPW Nasdem Jawa Barat, menyatakan optimismenya untuk memenangkan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang notabenya didukung oleh PPP, PKB dan Hanura sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. 

Keyakinan ini berangakat dari data Indikator Politik Indonesia yang menyatakan pasangan Rindu unggul di 5 Dapil di Jawa Barat, termasuk Dapil 7 yang notabenenya adalah basis massa pasangan 2DM.

“Alhamdullilah kita unggul di Dapil Jabar 1, Jabar 2, Jabar 6, Jabar 11, dan Jabar 7 yang notabenya tempatnya kang Dedi Mulyadi,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Ace Hasan Syadzily yang merupakan tim suskes dari Dedi Mizwar dan Dedi Mulyadi menyatakan tetap optimistis untuk memenangkan Pilkada Jabar. Pasalnya pasangan 2DM cenderung memperlihatkan kenaikan tren setiap bulannya.

“Kita harus melihat trennya juga, berdasarkan data Indikator Politik Indoneisa kang Dedi Mizwar dan Dedi Mulyadi yang didukung Golkar dan Demokrat itu terus naik trennya, walaupun hari ini menunjukan Rindu masing unggul. Ini jadi PR kita, terutama Jabar 7 yang meliputi Purwakarta, Bekasi dan Karawang itu harus kita perjuangkan,” urainya.

Meskipun demikian, Burhanudin Muhtadi menjelaskan bahwa data yang disajikan pihaknya tidak bersifat tetap dan bisa saja berubah seiring munculnya militansi dari para kader partai pengusung masing-masing.

“Militansi yang kuat itu bisa menentukan hasil pada 27 Juni nanti, semua bergantung dari para pendukung yang mampu mendefinisikan program-programnya kepada rakyat,” tambahnya.

 

Membuka Jalan kemenangan Jokowi

Sejumlah pengamat politik menilai hasil kemenangan Pilkada di Jabar ini digadang-gadang mampu menentukan hasil pada Pilpres 2019 mendatang. Faktanya, Indikator Politik Indonesia menunjukan, bahwa publik Jawa Barat lebih memilih Presiden Joko Widodo dibanding Prabowo Subianto sebagai Presiden di 2019 mendatang.

“Kalau dengan semi terbuka Joko Widodo itu 41,2%  sedangkan Prabowo 26,6%, dan kalau pakai top of mind, Jokowi itu 29,7% dan Prabowo 17,0%, di bawahnya baru ada nama-nama Gatot Numantyo 3,2%, Anies Baswedan 2,7% dan AHY 1,8%,” kata dia.

Hal ini pun diamini oleh Ace Hasan dan Saan Mustopa, yang mengatakan bahwa pertarungan Rindu dan 2DM menunjukan semakin kuatnya dukungan Jokowi di Jawa Barat, pasalnya masing-masing pasangan didukung oleh partai yang juga mengusung Jokowi sebagai presiden kembali di 2019 nanti.

“Ini menunjukan kepuasan masyarakat Jawa Barat menikat seiring kinerja Jokowi yang sangat serius membangun Jawa Barat,” jelas keduanya.

Lebih jauh, Ace Hasan sangat bersyukur dengan data yang dikeluarkan oleh lembaga survei besutan Burhanudin Muhtadi tersebut. Sebab, dalam data tersebut, tak menunjukan peningkatan yang berarti bagi pasangan calon yang sempat mengusung tageline #2019GantiPresiden saat melakukan debat kandidat beberapa waktu lalu.

“Dari data ini enggak menunjukan peningkatan yang signifikan dari pihak yang mengusung #2019GantiPresiden, melakukan debat kandidatnya. Enggak kelihatan malah, jadi menurut saya hasil survei ini  all Jokowi finnal lah, dan Insha Allah pak Jokowi akan memengkan Pilpres 2019 nanti,” pungkasnya.
 

 
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid