sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS kukuh perkarakan Andi Arief

Jika Andi Arief tak meminta maaf secara terbuka, maka PKS akan me-mejahijau-kan politisi Demokrat tersebut.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Sabtu, 11 Agst 2018 13:13 WIB
PKS kukuh perkarakan Andi Arief

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap memperkarakan cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief, yang menyebut Sandiaga Uno membayar PKS dan PAN masing-masing Rp500 miliar.

"Tudingan Andi Arief itu tidak benar. Itu fitnah," kata juru bicara PKS Muhammad Kholid, pada diskusi "Polemik: Melodramatik Capres-Cawapres" di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/8).

Menurut Kholid, PKS mengingatkan Andi untuk meminta maaf secara terbuka kepada publik, karena itu menyangkut citra partai politik lain. "Meskipun PKS dan Partai Demokrat dalam koalisi yang sama dan secara institusi sudah selesai. Namun, jika Andi Arief secara pribadi tidak minta maaf, PKS akan tetap memprosesnya secara hukum," katanya.

Senada dengan Kholid, Wasekjen DPP PAN Erwin Izharuddin mengatakan, ucapan Andi mengenai mahar dan sebutan jendral kardus adalah fitnah dan tidak benar. Namun, diakuinya PAN lebih memilih untuk tidak membawa hal itu ke proses hukum dan menempuh jalan tabayun.

“Kita mau ini tabayun aja, nanti tinggal Andi Arief akan bagaimana,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Badan Advokasi Gerindra, Habibburokhman menyatakan akan memfasilitasi tabayun antara Andi dan partai koalisi lainnya.

Sponsored

Sebelumnya, Partai Demokrat memang menegaskan, cuitan Andi Arief adalah pernyataan pribadinya. Kendati bisa menerima itu, tapi PKS kukuh ingin mendengar klarifikasi langsung dari Andi Arief.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menegaskan, pernyataan Andi Arief soal mahar adalah pernyataan pribadi. Menurut dia, Partai Demokrat dan PKS secara institusi tidak ada masalah. Apalagi, Partai Demokrat dan PKS sama-sama berada dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Kalau PKS ingin memperkarakannya atas nama pribadi Andi Arief, silakan saja," katanya.

Andi Arief diketahui menyebut Prabowo Subianto tidak memilih Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden (cawapres), karena Sandi telah menyogok PAN dan PKS masing-masing Rp500 miliar, untuk menjadi cawapres.

Berita Lainnya
×
tekid