Soal proporsional tertutup, Politikus NasDem sebut Ketua KPU keluar dari kewenangannya
Sistem proporsional terbuka memungkinkan beragam latar belakang sosial seseorang untuk bisa terlibat dalam politik elektoral.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari terkait adanya kemungkinan menerapkan sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024 sudah keluar dari wewenang dan kapasitasnya. Selain itu, menurut Willy, wacana untuk kembali ke sistem proporsional tertutup adalah kemuduran dalam berdemokrasi.
"Demokratisasi sepatutnya bukan memundurkan yang telah maju, tetapi memperbaiki dan menata ulang hal yang kurang saja. Yang terjadi pada sistem pemilu jika benar kembali ke sistem proporsional tertutup maka terjadi kemunduran luar biasa. Selain menutup peluang rakyat untuk mengenal caleg, rakyat juga dipaksa memilih kucing dalam karung," kata Willy kepada wartawan, Jumat (30/1.
Willy menerangkan, sistem proporsional terbuka dipilih untuk menjawab persoalan kesenjangan akan keterwakilan wakil rakyat dan konstituen. Sebab, dalam sistem proporsional tertutup, terdapat kelemahan yakni mengenai pengenalan dan saluran aspiratif rakyat dengan wakil rakyatnya.
"Dengan kembali ke proporsional tertutup artinya demokrasi kita mengalami kemunduran,” katanya.
Willy mengatakan, "Dengan sistem semacam i sistem proporsional terbuka memungkinkan beragam latar belakang sosial seseorang untuk bisa terlibat dalam politik elektoral. ni pula, warga bisa turut mewarnai proses politik dalam tubuh partai," ungkapnya.
Wakil Ketua Baleg DPR ini tidak menyangkal bahwa masih ada pekerjaan rumah dan kekurangan dalam sistem pemilu yang dijalankan saat ini. Namun, kata dia, jangan karena kekurangan yang ada, pilihannya adalah kemunduran.
"Itu sesat pikir namanya. Kalau kita ingin memperbaiki maka harus maju cara berpikirnya, bukan beromantisme dengan sistem lama yang dulu kita koreksi sendiri," ucap dia.
"Kalau mau, gagas dan uji kembali sistem distrik atau sistem campuran misalnya. Ini namanya kita berpikir dan bergerak maju. Jadi jangan kebalik-balik cara berpikirnya," tandas Willy.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengimbau bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk tidak melakukan kampanye sejak dini. Pangkalnya ada kemungkinan Pemilu 2024 menerapkan sistem proporsional tertutup.
Hasyim mengaku hal tersebut hanya sebatas asumsinya berdasarkan adanya gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Undang-Undang Kepemiluan saat ini.
"Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup," kata Hasyim di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (29/12).

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
DPD RI saat ini: Tak bertaji, tak diminati
Selasa, 28 Mar 2023 17:30 WIB
Kejahatan anak era kiwari: Dari pencurian hingga penganiayaan
Senin, 27 Mar 2023 06:38 WIB