sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

SMRC belum temukan bacawapres yang bisa dongkrak elektabilitas Ganjar

Ganjar adalah calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Immanuel Christian
Immanuel Christian Kamis, 06 Jul 2023 19:31 WIB
SMRC belum temukan bacawapres yang bisa dongkrak elektabilitas Ganjar

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan, belum ada nama dari bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang dapat membuat Ganjar Pranowo lebih kompetitif dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ganjar adalah calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Kalau mempertimbangkan preferensi pemilih atas tokoh mana yang terbaik untuk berpasangan dengan Ganjar agar dia menjadi lebih kompetitif untuk berhadapan dengan Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya,” kata pendiri SMRC Saiful Mujani, dalam keterangan, Kamis (6/7).

Karena itu, lanjut Saiful, maka pertimbangannya bukan dari aspirasi pemilih, tetapi pertimbangan yang lain. Misalnya, pertimbangan dari orang yang benar-benar tahu tentang tokoh-tokoh tersebut. Mereka yang tahu tentang tokoh-tokoh itu memberi penilaian objektif tentang plus dan minus mereka.

“Antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya (yang diuji) untuk berpasangan dengan Ganjar tidak berbeda signifikan. Dari sisi publik atau rakyat, tokoh-tokoh tersebut tidak ada bedanya. Karena itu, untuk menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi pasangan Ganjar bukan berdasarkan preferensi rakyat, tetapi pada hal lain seperti penilaian para ahli,” ujar Saiful.

Namun demikian, Saiful menambahkan, bahwa ada hal yang dimiliki oleh satu tokoh tetapi tidak dimiliki oleh tokoh lain. Kalau mempertimbangkan partai, maka Airlangga berbeda dengan tokoh lain karena dia adalah ketua umum partai Golkar, Sandiaga karena anggota PPP, dan Erick bergabung dengan PAN. Sementara tokoh-tokoh lain tidak punya partai. 

Namun karena partai yang mendukung Ganjar sudah cukup untuk mendukung, lanjut Saiful, maka partai bukan segala-galanya. Karena itu, Ganjar bisa lebih leluasa mempertimbangkan hal lain di luar partai. Sementara jika faktor NU penting, ada beberapa tokoh yang bisa masuk kriteria, seperti Said Aqil Siroj, Yahya Cholil Tsaquf, Mahfud, dan Khofifah.

Ia pun menemukan, bila Ganjar berpasangan dengan Airlangga melawan Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY, Ganjar-Airlangga mendapatkan suara 33,2%; Anies-AHY 23,3%; Prabowo-Muhaimin 31,1%; dan tidak jawab 12,4%. Saiful menjelaskan bahwa jika berpasangan dengan Airlangga, suara Ganjar seimbang dengan Prabowo-Muhaimin. 

Perbedaannya dalam rentang margin of error (3,1%). Karena itu, lanjut Saiful, kedua pasangan ini seimbang. Sementara suara Ganjar-Airlangga dengan Anies-AHY memiliki selisih signifikan, sekitar 10% atau di atas dua kali margin of error. 

Sponsored

Jika berpasangan dengan Erick, Ganjar mendapatkan suara 32,9%; Anies-AHY 22,4%; Prabowo-Muhaimin 32,4%; dan tidak tahu 12,2%. Perolehan suara Ganjar berpasangan dengan Airlangga maupun berpasangan dengan Erick tidak berbeda signifikan. Saiful menyimpulkan bahwa dilihat dari preferensi pemilih, berpasangan dengan Airlangga atau Erick tidak ada bedanya untuk Ganjar.

Jika dipasangkan dengan Khofifah, Ganjar mendapatkan 31,2%; Anies-AHY 23,9%; Prabowo-Muhaimin 32,8%; dan tidak tahu 12%. Berpasangan dengan Mahfud, suara Ganjar menjadi 33,3%; Anies-AHY 24,5%; Prabowo-Muhaimin 30,1%; dan tidak tahu 12,2%. 

Saiful menegaskan, walaupun hasil survei ini menunjukkan perolehan suara atau angka absolut misalnya Ganjar-Mahfud lebih besar dibanding Prabowo-Muhaimin, namun perbedaan tersebut hanya sekitar 3,2%. Angka tersebut kurang dari dua kali margin of error. 

Karena itu, tidak bisa dikatakan bahwa Ganjar-Mahfud unggul melawan Prabowo-Muhaimin. Secara statistik, yang harus dikatakan, menurut Saiful, adalah tidak ada perbedaan suara signifikan terhadap dua pasangan ini. 

Hal yang sama terjadi pada simulasi Ganjar dengan tokoh lain. Jika dipasangkan dengan Sandiaga, suara Ganjar menjadi 33,9%; Anies-AHY 23,1%; Prabowo-Muhaimin 30,7%; dan tidak tahu 12,3%. Dipasangkan dengan Said Aqil Siroj, dukungan pada Ganjar menjadi 30,5%; Anies-AHY 23,7%; Prabowo-Muhaimin 32,7%; dan tidak tahu 13,1%. Sementara jika berpasangan dengan Yahya Cholil Tsaquf, suara Ganjar menjadi 29,9%; Anies-AHY 24,4%; Prabowo-Muhaimin 33,3%; dan tidak tahu 12,4%.

Berita Lainnya
×
tekid