close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan pemaparan dalam diskusi Tren Presepsi Publik tentang Demokrasi Korupsi dan Intoleransi di Jakarta, Senin (24/9/2020)/Antara Foto
icon caption
Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan pemaparan dalam diskusi Tren Presepsi Publik tentang Demokrasi Korupsi dan Intoleransi di Jakarta, Senin (24/9/2020)/Antara Foto
Politik
Rabu, 27 Oktober 2021 11:54

Survei Indikator: Generasi Z lebih sadar isu perubahan iklim daripada milenial

Tingginya kesadaran terhadap isu perubahan iklim terjadi pada anak muda lintas profesi.
swipe

Isu perubahan iklim kini tidak lagi menjadi konsumsi sebagian elite politik dunia, tetapi semakin penting secara elektoral. Misalnya, dalam kasus kemenangan Joe Biden di Amerika Serikat yang menganggarkan dana besar untuk mengatasi perubahan iklim. Lalu, kenaikan signifikan perolehan suara Partai Hijau di Jerman. Bahkan, mencetak sejarah dan mampu menentukan koalisi untuk membentuk pemerintahan di Jerman.

Terkait isu perubahan iklim di Indonesia, Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah menggelar survei pada rentang 9 hingga 16 September 2021. Hasilnya, 82% responden berusia 17-35 tahun sadar isu perubahan iklim. Menariknya, generasi Z (17-26 tahun) lebih sadar (85%) daripada generasi milenial (27-35 tahun) sebanyak 79%.

“Jadi, semakin muda, semakin tahu isu-isu begini,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi virtual, Rabu (27/10).

Menurutnya, anak-anak muda memang lebih peduli isu perubahan iklim daripada generasi baby boomer kelahiran 1946-1964. Ia mengungkapkan, 78% responden menganggap perubahan iklim adalah perubahan besar pada alam. Lalu, 10% responden menjawab perubahan iklim terkait bencana alam.

“Enggak ada tuh yang menjawab perubahan iklim adalah berita yang tidak benar, hoaks,” ucapnya.

Dari segi gender, anak muda perempuan (85%) lebih sadar perubahan iklim daripada anak muda laki-laki (78,9%). Tingkat kesadaran terhadap isu perubahan iklim sejalan dengan pendidikan dan pendapatan mereka.

Tingginya kesadaran terhadap isu perubahan iklim terjadi pada anak muda tersebut tanpa memandang pekerjaannya. Mulai dari petani, pegawai, hingga anak muda yang sudah menjadi ibu rumah tangga.

“Perkotaan memang lebih tinggi awareness-nya, tetapi pedesaan tingkat awareness-nya sudah tinggi,” tuturnya.

Populasi survei Indikator Politik Indonesia ini berusia 17-35 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia. Penarikan sample menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,7%, dengan tingkat kepercayaan 95%.

Jumlah sample dalam survei itu sebanyak 4.020 responden, terdiri dari 3.216 responden usia 17-26 tahun, dan 804 responden usia 27-35 tahun. Wawancara survei dilakukan secara tatap mukia. Quality control survei dilakukan terhadap 20% dari total sampel dan diklaim tidak ditemukan kesalahan berarti.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan