Survei IPO: Anies Baswedan mengungguli Ganjar dan Prabowo
Pada surveinya, IPO mengajukan lima pertanyaan kepada publik mengenai calon presiden yang akan dipilih.

Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei tentang Persepsi Publik atas Konstelasi Politik Nasional dan Pemilihan Presiden 2024 untuk periode 1-7 Maret 2023.
Pada surveinya, IPO mengajukan lima pertanyaan kepada publik mengenai calon presiden yang akan dipilih. Hasilnya ternyata tidak jauh berbeda.
Pertama, pada pertanyaan 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa'. Pertanyaan dengan skema pilihan 40 nama semiterbuka. Hasilnya, Anies Baswedan memperoleh 27,5% dari peserta survei. Diikuti Ganjar Pranowo (23,9%) dan Prabowo Subianto (17,5%).
Kedua, pada pertanyaan 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa' tetapi dengan skema pilihan 20 nama tertutup. Hasilnya, Anies Baswedan memperoleh 29,8%. Diikuti Ganjar Pranowo (24,6%) dan Prabowo Subianto (20,1%).
Ketiga, pada pertanyaan 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa' tetapi dengan skema pilihan 15 nama tertutup. Hasilnya, Anies Baswedan memperoleh 31,6%. Diikuti Ganjar Pranowo (24,9%) dan Prabowo Subianto (21,1%).
Keempat, pada pertanyaan 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa' tetapi dengan skema pilihan 10 dan lima nama tertutup. Hasilnya, Anies Baswedan memperoleh 31,9%. Diikuti Ganjar Pranowo (26,3%) dan Prabowo Subianto (23,2%).
"Sedangkan untuk skema pilihan tiga nama, Anies Baswedan memperoleh 34,7%, Ganjar Pranowo (29,6%) dan Prabowo Subianto (27,5%)," ucap IPO dalam risetnya.
Lantas bagaimana dengan calon wakil presiden? IPO juga merilis hasil temuan dengan pertanyaan 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, siapakah yang bapak/ibu anggap layak dipilih, dengan skema pilihan 20 nama semiterbuka. Hasilnya, Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh 19,5%, Ridwan Kamil (17,2%), dan Sandiaga Salahudin Uno (11,7%).
Survei nasional IPO ini, dilakukan secara tatap muka dengan 1.200 responden. Pada tahap awal, IPO terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sample, pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper sejumlah 5 RT, pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap, total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50%:50%.
Selanjutnya, pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak. Survei ini memiliki margin of error 2,90% dengan tingkat akurasi data 95%. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Musabab di balik meningkatnya angka kejahatan
Rabu, 22 Mar 2023 06:10 WIB
Cerita mereka yang direpresi di BRIN: Dari teguran hingga pemotongan tukin
Selasa, 21 Mar 2023 12:10 WIB