Saan Mustopa, M.Si merupakan caleg dari Partai NasDem dapil 7 dengan no urut 1. lahir di Karawang Jawa Barat, 5 Juli 1968 (umur 50) kerap dipanggil sebagai Kang Saan oleh mitra sejawatny. Saan Mustopa adalah seorang politikus Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Beliau juga telah menyelesaikan SDN 1 Pisangsambo SMPN 1 Batujaya, SMAN 1 Rengasdengklok, dan Fisika, IKIP Bandung. Pada saat mahasiswa Saan aktif berorganisasi sebagai Ketua HMI, Bandung, Ketua HMI Badko Jawa Barat, Ketua PB HMI, Ketua Umum Hima Fisika IKIP, Bandung, Ketua Senat Mahasiswa MIPA, Sekretaris Umum Senat Mahasiswa IKIP, Bandung, 2015 Sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Indonesia. Saan Mustopa telah berkeluarga dan istrinya Ilah Hollilah, M.Si merupakan Ustadzah, Pembina Majelis Taklim Kabupaten Karawang, dan dosen fakuktas dakwah Institut Agama Islam Negri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten. Dari pernikahannya pasangan ini memiliki satu orang anak. Saan adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menjadi anggota Partai Demokrat sejak tahun 2007. Di partai Saan masuk pada Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat] dan dikenal dekat dengan Anas Urbaningrum. Selain berkecimpung di bidang politik Saan juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Irsed, Office Manager Matmus and Partner, dan Komisaris PT Bangun Bumi Bersatu. Pada Pemilu 2009, dia terpilih menjadi Anggota DPR Fraksi PD dari daerah pilihan Jawa Barat VII dengan perolehan suara 60.508 (32,8 persen) Saan terpilih lagi menjadi anggota DPR masa tugas 2014-2019. Tahun 2010, dia diangkat oleh Ketua Umum Anas Urbaningrum untuk menjabat Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat.
Tahun 2015 Saan Mustopa mengajukan diri menjadi calon Bupati Karawang berpasangan dengan Iman Sumantri melawan lima pasangan lainnya. Pencalonan ini didukung oleh tiga partai politik yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat. Dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK di bulan Juli 2015 total harta kekayaannya anggota DPR periode 2014-2019 mencapai Rp 3,697 miliar. Pada pilkada tersebut, perolehan suara Saan–Iman hanya menempati urutan kedua dengan perolehan 200.509 suara, ia kalah dari pasangan Cellica Nurrachadiana-Akhmad Zamakhsyari yang keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara sebesar 533.240 suara. Pasca kalah di pilkada, ia bergabung dengan Partai Nasdem dan diangkat menjadi Ketua DPW Nasdem Provinsi Jawa Barat pada 13 Maret 2016. Saan Mustopa mendapat penghargaan dari lembaga riset Charta Politika pada tahun 2012 dalam Charta Politika Award untuk kategori Politisi dari Partai Politik Koalisi Pemerintah.
Kasus: Pada tahun 2012, dia diperiksa sebagai saksi untuk Neneng Sri Wahyuni dalam kasus dugaan korupsi PLTS di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan pada tahun 2015 istrinya, Illah Hollilah, dianggap telah melakukan kampanye di tempat terlarang oleh Panitia Pengawas Lapangan Rengasdengklok Agus Widiyatmoko, SE. Hal ini dibantah oleh Nurjaman H. Resan sebagai salah satu tim suksesnya dan menyatakan bahwa Illah Hollilah adalah dosen dakwah, ustad, dan banyak memenuhi undangan sebagai Pembina Majelis Taklim Kabupaten Karawang.