Duka warga Dago Elos: Laporan ditolak, dihina, ditembaki gas air mata oleh polisi
Polisi juga menangkap kubu warga secara acak, salah satunya kuasa hukum, dengan dalih provokator.
KontraS-Amnesty International kecam penggunaan gas air mata di Semarang
"Kami mempertanyakan keseriusan kepolisian yang ingin berbenah diri dalam melakukan pengamanan pertandingan olahraga."
Lagi, polisi tembakkan gas air mata saat pengamanan pertandingan sepak bola
Dalam kasus sebelumnya, tragedi Kanjuruhan, penggunaan gas air mata membuat 135 orang, mayoritas suporter, meninggal dunia.
Survei LSI: Kepolisian semestinya tak menembakkan gas air mata
Mayoritas responden juga mengetahui bahwa FIFA melarang keras penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola (76,4%)
Jejak gas air mata di stadion
Kasus gas air mata sudah berulang kali membuat pertandingan sepak bola terhenti, tak jarang menimbulkan korban jiwa.
Di balik misteri gas air mata laga Bandung Raya vs Mitra Surabaya
Akibat insiden gas air mata, laga semifinal Liga Kansas 1996/1997 itu dihentikan.
Polri ubah pengamanan sepak bola dari tingkat desa hingga internasional
Polri pastikan tak ada lagi penggunaan gas air mata dalam pengamanan sepak bola.
Cuitan kaesang terhadap penggunaan gas air mata oleh polisi dinilai bukan ejekan
Kaesang menjalani peran sebagai seorang anak muda masa kini yang menyampaikan aspirasinya lewat media sosial.
Amnesty International: Polisi jangan simbolik, gas air mata bahaya
Amnesty menyinggung pedoman internasional soal gas air mata.
Komnas HAM: Gas air mata pertama kali ditembakan pukul 10 malam
Gas air mata pertama kali ditembakan ke arah tribun selatan sekitar pukul 22.08.59 WIB.
Komnas HAM sebut kantongi video kunci peristiwa di Stadion Kanjuruhan
Komnas HAM belum menjelaskan lebih lanjut perihal sumber video kunci yang dimaksud.
TGIPF dalami gas air mata kedaluwarsa di tragedi Kanjuruhan
TGIPF dalami sejauh mana bahaya gas air mata kadaluwarsa di Kanjuruhan.
Pakar sebut gas air mata kedaluarsa tidak bahaya
Pakar sebut tindakan Polri menembakkan gas air mata di Kanjuruhan benar.
Menko PMK tanggapi penggunaan gas air mata di tragedi Kanjuruhan
Muhadjir mengatakan penyebab kematian korban diserahkan sepenuhnya kepada hasil investigasi Tim TGIPF.
Rhenald Kasali: Banyak yang tidak paham ketentuan FIFA
Panitia pelaksana (panpel) mengakui telah memberitahukan terkait penggunaan gas air mata.
Gas air mata kedaluarsa, Polisi: Kadar kimia jadi berkurang
Gas air mata itu memiliki durasi kedaluarsanya pada 2021. Kendati demikian, hal itu justru dianggap hal yang baik oleh polisi.
TGIPF tragedi Kanjuruhan: Gas air mata kedaluwarsa adalah penyimpangan
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mengakibatkan 131 orang meninggal dunia, sementara ratusan orang lainnya mengalami luka.
Komnas HAM dalami dugaan gas air mata kedaluwarsa di tragedi Kanjuruhan
Komnas HAM bertemu dengan salah seorang korban yang terkena efek dari gas air mata, yang berdampak terhadap penglihatan korban.
Tim pencari fakta sipil ungkap 12 temuan awal tragedi Kanjuruhan
Tim pencari fakta menduga timbulnya korban jiwa akibat dari efek gas air mata yang digunakan oleh aparat kepolisian.
Komnas HAM: Masyarakat Malang ingin ada penetapan tersangka di tragedi Kanjuruhan
Tragedi tersebut mengakibatkan 131 orang meninggal dunia, dan lebih dari 300 orang lainnya luka-luka.
Kompolnas: PSSI yang tanggung jawab atas insiden di Stadion Kanjuruhan
Sehingga harusnya yang punya tanggung jawab memberikan sosialisasi, atau edukasi atau informasi adalah PSSI.
Temui suporter, Komnas HAM dalami kronologi tragedi Kanjuruhan
Tragedi tersebut mengakibatkan 131 orang meninggal dunia, dan lebih dari 300 lainnya luka-luka.
Kompolnas nyatakan gas air mata penyebab korban berjatuhan di Kanjuruhan
Kompolnas menyebut, terus meneliti peristiwa tersebut dengan harapan tidak salah untuk menerapkan sanksi.
LBH Jakarta: Tragedi Kanjuruhan adalah serangan serius terhadap HAM
Penggunaan gas air mata merupakan kejahatan berulang yang masih diterapkan.
Tragedi Kanjuruhan: Kemenkes kritik penggunaan gas air mata oleh polisi
Penggunaan kekuatan berlebihan, termasuk pelemparan gas air mata, disinyalir menjadi faktor utama terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan.