Menkeu: APBN juga memiliki batasan, oleh karena itu perlu terus dijaga

APBN akan dijaga melalui langkah-langkah reformasi fiskal untuk menjaga sisi sustainabilitas dan kredibilitasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto dokumentasi Kementerian Keuangan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki peranan yang sangat penting dalam menghadapi guncangan, baik yang disebabkan oleh pandemi maupun dari sisi supply yang mengakibatkan naiknya harga-harga komoditas.

“APBN sebagai shock absorber ini tujuannya adalah mengendalikan inflasi, menjaga daya beli rakyat, dan menjaga momentum pemulihan,” ungkap Menkeu dalam keterangan resminya, Kamis (2/6).

Namun, menurut Menkeu, APBN juga memiliki batasan. Oleh karena itu, APBN perlu terus dijaga, baik sebagai shock absorber yang efektif maupun keberlanjutan dan kesehatannya. Menkeu mengatakan APBN akan tetap dijaga pada tiga tujuan secara seimbang, yakni menjaga daya beli, pemulihan ekonomi, serta APBN agar tetap sehat.

“Tiga tujuan ini adalah sama pentingnya dan harus selalu diseimbangkan,” kata Menkeu.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga menekankan bahwa fiskal yang kuat menjadi jangkar stabilitas makro yang merupakan fondasi penting bagi suatu perekonomian. Dengan demikian, APBN akan dijaga melalui langkah-langkah reformasi fiskal untuk menjaga sisi sustainabilitas dan kredibilitasnya.