Sri Mulyani: 2018 bukan tahun yang mudah

Beragam persoalan bangsa direkam Sri Mulyani dalam sebuah tulisan refleksi akhir tahun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat menjadi pembicara kunci dalam seminar ekonomi Prospek Bisnis dan Investasi Jawa Tengah 2019 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/12). Foto Antara

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuliskan sebuah refleksi akhir tahun menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dalam setahun terakhir. Menurut Sri, tahun 2018 bukan tahun yang mudah untuk dilalui, baik di sisi perekonomian negara maupun di aspek kehidupan sosial lainnya. 

"Tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah: ekonomi global, harga komoditas, arus modal dan nilai tukar bergejolak tinggi, suku bunga global dan dalam negeri mengalami kenaikan, perdagangan global masih lesu dan tidak menentu, dan ancaman kejahatan perpajakan, penyelundupan narkoba, dan perdagangan ilegal terus mengancam," tulisnya dalam sebuah catatan harian. 

Curahan hati (curhat) itu diunggah Sri Mulyani di akun Facebooknya, Senin (31/12). Dalam refleksi akhir tahunnya itu, Sri memandang, sejumlah bencana alam dan musibah yang melanda Indonesia selama setahun belakangan sebagai cambuk bagi kesuksesan negara ke depan.

"Bencana alam menimpa di beberapa daerah dan Kemenkeu juga mengalami musibah tewasnya 21 jajaran Kemenkeu dalam kecelakaan pesawat. Semua itu dapat menjadi alasan kita untuk patah semangat. Namun kita dan Indonesia tidak pernah menyerah," ujarnya. 

Indonesia, lanjut Sri, bahkan menjadi tuan rumah even internasional bergengsi, yakni Asian Games dan Para Games, dan pertemuan tahunan IMF/World Bank. "Yang semuanya berjalan dan berhasil sukses. Dunia menghargai dan menghormati Indonesia," tambahnya.