Uji keamanan obat Praxion sudah selesai, bagaimana hasilnya?

PT Pharos Indonesia melakukan uji keamanan obat demam Praxion di 3 laboratorium eksternal karena sempat dikonsumsi pasien gagal ginjal akut.

Ilustrasi. Uji keamanan obat Praxion, yang sempat dikonsumsi pasien gagal ginjal akut, sudah selesai dilakukan oleh 2 laboratorium eksternal PT Pharos Indonesia, bagaimana hasilnya? Istimewa

Dua dari tiga laboratorium eksternal PT Pharos Indonesia, Saraswanti Indo Genetech dan Sucofindo, telah selesai melakukan uji ulang atas keamanan obat sirop Praxion. Hasilnya, obat penurun demam anak itu disebut bebas cemaran etilen glikol (EG)/dietilen glikol (DEG).

Pengujian ini dilakukan seiring adanya kasus baru gagal ginjal akut progresif atipikal di DKI Jakarta, yang salah satunya berstatus suspek. Seorang pasien di antaranya sempat mengonsumsi Praxion.

"Hasil dari kedua lab tersebut menunjukkan bahwa produk Praxion memenuhi spesifikasi Farmakope Indonesia VI suplemen II," ujar Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia, Ida Nurtika, dalam keterangannya, Rabu (8/2).

Ida melanjutkan, hasil uji keamanan produk oleh laboratorium Saraswanti Indo Genetech dan Sucofindo telah disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Adapun hasil uji dari laboratorium ketiga segera dilaporkan setelah prosesnya rampung.

Selain melakukan uji keamanan produksi di laboratorium internal dan eksternal, Pharos Indonesia juga telah menarik 3 obat Praxion batch tertentu dari pasaran secara sukarela (voluntary recall). Ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab industri farmasi atas adanya kasus gagal ginjal akut.