Azyumardi kritik peleburan LPNK ke BRIN: Nafsu besar, tenaga kurang

Azra menyangsikan inovasi dan riset ke depan berjalan dengan baik lantaran adanya pretensi negara terhadap lembaga penelitian.

Guru Besar UIN Prof Azyumardi dalam Forum Alinea bertajuk

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menyebut peleburan lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan bentuk kerakusan negara. Azra menyangsikan inovasi dan riset di Tanah Air berjalan dengan baik ke depan lantaran adanya pretensi negara untuk menguasai lembaga penelitian.

"BRIN dengan pretensi-pretensi yang begitu hebat, saya kira ini menunjukkan kembalinya apa yang disebut oleh sejarawan Taufik Abdullah sebagai negara yang rakus (greed state). Negara yang rakus itu adalah negara yang ingin menguasai segala sesuatu," kata cendikiawan muslim ini dalam Forum Alinea bertajuk 'Dampak Peleburan LPNK IPTEK dan Litbang K/L ke BRIN,' Kamis (19/8).

Menurut Azra, bentuk kerakusan negara terhadap lembaga riset tidak hanya peleburan litbangjirap yang berbentuk Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), mulai dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Penelitian (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Lebih dari itu, sambungnya, BRIN juga direncanakan akan meleburkan litbangjirap di seluruh kementerian, BRIN di 34 provinsi atau BRIDA. "Ini mencerminkan kerakusan untuk berkuasa," ujarnya.

Menurut dia, bentuk kerakusan negara terus meningkat di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir. Teranyar ialah melalui Undang-Undang Cipta Kerja yang memangkas kewenangan daerah.