Bareskrim ngaku tak menemukan grup Whatsapp STM yang dibuat polisi

Para akreator grup Whatsapp pelajar STM ditangguhkan penahanannya karena masih di bawah umur.

Pelajar melempari polisi dengan batu saat melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Jakarta. Antara Foto

Sejak melakukan patroli siber, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengaku belum menemukan grup Whatsapp fiktif pelajar STM yang diduga sengaja dibuat polisi untuk mendiskreditkan pelajar STM karena turut serta dalam aksi demo.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputera, mengatakan pihaknya tidak menemukan grup Whatsapp yang beredar di jejaring media sosial dan diduga dibuat oleh polisi. 

“Sampai saat ini belum ditemukan ke arah sana. Semua masih dalam pendalaman,” kata Asep saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (3/10).

Padahal, sebelumnya ramai beredar di media sosial beberapa gambar yang berasal dari tangkapan layar telepon seluler yang menunjukkan adanya grup-grup Whatsapp yang diduga gabungan dari sejumlah pelajar STM.

Namun setelah ditelusuri melalui Truecaller, sebuah aplikasi yang memiliki fitur identifikasi penelepon, pemblokiran panggilan, pesan kilat, rekaman panggilan, obrolan dan suara yang menggunakan internet, ditemukan fakta berbeda.