Cekcok Brimob-Marinir gara-gara demonstran, komandan turun tangan

TNI-Polri telah melakukan komunikasi untuk meredakan ketegangan di antara kedua belah pihak.

Personel TNI Kodam Jaya berusaha meredam pelajar yang terlibat kericuhan dengan polisi saat melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (25/9)./ Antara Foto

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengakui ada gesekan antara anggota Brimob dan Marinir. Gesekan terjadi dalam upaya pengamanan aksi demonstrasi pelajar STM di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9) kemarin.

Gesekan tersebut telah ditangani hingga ketegangan di antara kedua belah pihak mereda. "Sudah ada komunikasi dengan para komandan lapangan untuk dapat meredam kejadian tersebut," kata Dedi saat dikonfirmasi, Kamis (26/9).

Peristiwa tersebut bermula saat para personel Brimob Polda Metro Jaya mengejar para pelajar STM yang demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Polisi berupaya membubarkan para pelajar yang bertahan hingga malam dan berupaya menangkap mereka. 

Setelah berhasil memecah massa dengan gas air mata, polisi mengejar para demonstran. Untuk menyelamatkan diri, mereka di antaranya melarikan diri ke dalam Wisma Pati TNI AL Lumba-lumba di Jalan Gatot Subroto, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Para Marinir TNI AL terlibat cekcok, karena tembakan gas air mata dari aparat Brimob masuk ke area Wisma. Namun sekitar pukul 21.55 WIB, para personel Brimob meninggalkan area Wisma. Dedi membantah terjadi bentrok antara Brimob dan Marinir dalam peristiwa tersebut.