Inilah laporan awal KNKT jatuhnya Lion Air registrasi PK-LQP

Pada pukul 23:32:54 UTC, DFDR berhenti merekam data.

dok KNKT

Pada 28 Oktober 2018, pesawat udara Boeing 737-8 (MAX) registrasi PK-LQP dioperasikan oleh PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dalam penerbangan dengan rute dari Bandar Udara Internasional I Gustri Ngurah Rai (WADD), Denpasar menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (WIII), Jakarta. Ketika melakukan pemeriksaaan pre-flight, Pilot in Command (PIC) melakukan diskusi dengan teknisi terkait tindakan perawatan pesawat udara yang telah dilakukan termasuk adanya informasi bahwa sensor angle of attack (AoA) yang diganti dan telah diuji.

Pesawat udara berangkat pada malam hari pukul 1420 UTC (22.20 WITA), Digital Flight Data Recorder (DFDR) mencatat adanya stick shaker yang aktif pada sesaat sebelum lepas landas (rotation) dan berlangsung selama penerbangan. Ketika pesawat berada di ketinggian sekitar 400 feet, PIC menyadari adanya warning IAS Disagree pada primary flight display (PFD).

Kemudian PIC mengalihkan kendali pesawat udara kepada second in command (SIC) serta membandingkan penunjukan pada PFD dengan instrumen standby dan menentukan bahwa PFD kiri yang bermasalah. PIC mengetahui bahwa pesawat mengalami trimming aircraft nose down (AND) secara otomatis. PIC kemudian merubah tombol STAB TRIM ke CUT Out. SIC melanjutkan penerbangan dengan trim manual dan tanpa auto-pilot sampai dengan mendarat.

PIC melakukan deklarasi "PAN-PAN" karena mengalami kegagalan instrumen kepada petugas pemanduan lalu lintas penerbangan Denpasar dan meminta untuk melanjutkan arah terbang searah dengan landasan pacu. PIC kemudian merubah tombol Stab Trim ke Cut Out. SIC melanjutkan penerbangan dengan trim manual dan tanpa aotuo-pilot sampai dengan mendarat.

PIC melakukan deklarsi "PAN-PAN karena mengalami kegagalan instrumen kepada petugas pemanduan lalu lintas penerbangan Denpasar dan meminta untuk melanjutkan arah terbang searag dengan landasan pacu. PIC melaksanakan tiga non-normal checklist dan tidak satupun dari ketiga prosedur dimaksud memuat instruksi untuk melakukan pendaratan di bandar udara terdekat.