Komisi VIII DPR minta penayangan film His Only Son disetop

Film His Only Son, yang diproduksi Amerika Serikat (AS), dirilis 30 Agustus di bioskop Indonesia.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR meminta penayangan film His Only Son di bioskop Indonesia disetop. Twitter/ovthour

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, meminta penayangan film His Only Son di bioskop Indonesia disetop. Dalihnya, plot dalam film tidak sesuai dengan cerita Nabi Ibrahim versi Islam. 

"Film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan atau banned. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim as yang diyakini umat Islam," katanya dalam keterangannya, Selasa (12/9).

Film His Only Son, yang diproduksi Amerika Serikat (AS), dirilis 30 Agustus di bioskop Indonesia. Film terinspirasi dari kisah Abraham dalam Alkitab. Abraham diuji keimanannya oleh Tuhan lewat perintah melalui mimpi agar mempersembahkan putra tunggalnya, Isaac, di Gunung Moria.

Ace berpendapat, film itu bisa menyesatkan orang Islam. Sebab, Islam meyakini Nabi Ibrahim punya dua anak, Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Ismail putra Ibrahim dan Siti Hajar tidak diakui dalam film tersebut.

"Jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas, seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami. Tapi, jika film ini beredar luas, maka akan menimbulkan pemahaman sejarah yang menyesatkan menurut keyakinan agama Islam di Indonesia," tuturnya.