Mahfud MD mengaku bangga memiliki diplomat seperti Silvany

Silvany meminta Vanuatu untuk tidak menceramahi Indonesia yang selalu menjunjung tinggi hukum dan HAM.

Diplomat yang mewakili Indonesia di sidang PBB Silvany Austin Pasaribu. Foto Youtube UN

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku bangga dengan diplomat perwakilan Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB Silvany Austin Pasaribu.

“Silvany menyampaikan hak jawab itu. Saya ingin katakan, kita semua bangga memiliki diplomat seperti Silvany. Tentu bukan kerja Silvany sendiri, tetapi kerja kolektif diplomatik kita di PBB sana, di New York yang diwakili Silvany,” ujar Mahfud dalam konferensi pers daring, Kamis (1/10).

Ia membenarkan hak jawab Silvany terhadap tudingan Perdana Menteri Vanuatu Bob Lougman, terkait tewasnya pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua. Mahfud menganggap, pembunuhan terhadap warga sipil di Intan Jaya Papua, sengaja diciptakan untuk menghembuskan isu pelanggaran HAM di Sidang Majelis Umum PBB.

Pasalnya pemerintah Indonesia telah memberikan kewenangan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk pemenuhan HAM rakyat Papua. Bahkan, Komnas HAM diberi kewenangan pula untuk melakukan penyelidikan. “Kalau ada yang resisten, ya kelompok-kelompok separatis. Bahwa kita tetap melakukan penegakkan hukum dan pemenuhan HAM itu sudah pasti,” tutur Mahfud.

Menurut Mahfud, Vanuatu memang mengada-ngada karena bukanlah bagian dari orang Papua.