Pada Mahfud MD keluarga korban pelanggaran HAM menaruh harap

Keluarga korban khawatir upaya Mahfud MD membongkar kasus pelanggaran HAM masa lalu terjegal menteri lainnya.

Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan mengikuti aksi Kamisan ke-604 di depan Istana Merdeka, Jakarta. Antara Foto

Keluraga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat berharap kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, bisa mengungkap sejumlah kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada masa lalu. Hal tersebut disampaikan keluarga korban pelanggaran HAM setelah Presiden Jokowi memilih Mahfud MD menggantikan Wiranto.

Paian Siahaan, ayah dari Ucok Munandar Siahaan, salah satu dari 13 aktivis 1998 yang masih dinyatakan hilang, meyakini dengan dilantiknya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam membuatnya masih menyisakan sedikit harapan untuk mengungkap dan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

“Menko Polhukam dapat mengakselerasi semua apa yang kami utarakan. Terus kemudian bisa dilaksanakan untuk melakukan penyelesaian pelanggaran HAM berat, khususnya mengetahui status dari penculikan 13 orang yang hilang tersebut,” kata Paian dalam jumpa pers di Jakarta pada Kamis (24/10).

Dalam kasus pelnaggaran HAM berat masa lalu, Paian mengaku tak berharap banyak kepada negara bisa menyeret pelaku pelanggar HAM ke meja hijau. Walau begitu, setidaknya negara bersedia melakukan pencarian terhadap 13 korban yang sampai hari ini masih hilang. 

“Jadi mudah-mudahan permohonan kami atau isi hati kami ini ada yang mendengarnya dari pihak istana sehingga dapat terlaksana. Paling tidak untuk melakukan pencarian terhadap 13 orang itu,” ujar Paian.