Pencarian KM Sinar Bangun andalkan jaring pukat

Pencarian KM Sinar Bangun pada hari ke 14, Minggu (1/7), mengandalkan trawl atau jaring pukat.

Pencarian KM Sinar Bangun pada hari ke 14, Minggu (1/7), mengandalkan trawl atau jaring pukat / Antara Foto

Pencarian KM Sinar Bangun yang tenggelam bersama para penumpangnya di dasar Danau Toba, Sumatra Utara, pada hari ke 14, Minggu (1/7), mengandalkan trawl atau jaring pukat. Alat tradisional itu dipasang di dua unit kapal penyeberangan feri KMP Sumut I dan II ke lokasi temuan gambar para korban, muatannya berupa sepeda motor, dan bagian kapal.

Sementara robot ROV milik Basarnas serta Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang tersangkut di dalam perairan, diistirahatkan untuk perbaikan.

Direktur Operasional Basarnas, Bambang Suryo Aji mengatakan, akan mendatangkan robot sejenis ROV yang juga berkemampuan mengangkat benda.

Alat itu nantinya diupayakan mengangkat jasad para korban yang berada di dasar danau di kedalaman 455 meter.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Simalungun menggagas dan memfasilitasi pertemuan dengan keluarga korban di Pamatang Raya.