Walhi somasi Jokowi terkait kriminalisasi aktivis lingkungan

Walhi merasa prihatin kriminalisasi terhadap aktivis lingkungan yang terus meningkat.

Pengunjuk rasa melakukan teatrikal ketika mengikuti aksi yang diiprakarsai oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (11/12/2018). Aksi memperingati hari HAM Internasional tersebut menuntut pemerintah menyelesaikan persoalan pejuang lingkungan hidup. ANTARA FOTO

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) resmi melayangkan somasi terbuka kepada Presiden RI, Joko Widodo, terkait kasus kriminalisasi yang menjerat sejumlah aktivis lingkungan. Walhi merasa prihatin kriminalisasi terhadap aktivis lingkungan yang terus meningkat.

Menurut Manager Departemen Kebijakan dan Pembelaan Hukum Lingkungan Eksekutif Nasional Walhi, Edo Rakhman, bahwa para aktivis tersebut bukan hanya mengalami kriminalisasi, namun juga kekerasan fisik. 

“Kekerasan fisik yang dialami para aktivis lingkungan hidup dari hari ke hari semakin meningkat. Bahkan kekerasan fisik ini ada yang berujung dengan penjara. Ini tentu sangat memprihatinkan,” kata  Edo Rakhman dalam konferensi persnya di Jakarta pada Jumat (28/12).

Edo membeberkan, beberapa pola karakteristik kriminilasasi yang menjerat para aktivis lingkungan. Itu seperti melibatkan aparat penegak hukum khususnya penyidik. Kemudian menggunakan proses hukum acara pidana oleh penegak hukum tanpa adanya bukti permulaan yang cukup atau probable cause, atau bukti yang diada-adakan, dan dilakukan dengan itikad buruk. 

Karena persoalan ini, kata Edo, Walhi menuntut Presiden Jokowi untuk melakukan beberapa upaya perlindungan terhadap para aktivis lingkungan. Sebab, upaya kriminalisasi tersebut sangat menghambat kerja-kerja aktivisme pejuang lingkungan.