KPU diminta buka audit forensik kematian ratusan petugas KPPS

Kasus-kasus kematian petugas KPPS di berbagai daerah dinilai penuh kejanggalan.

Ketua KPU Arief Budiman (kanan) menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum Tutung Suryadi, petugas KPPS yang wafat, di Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (3/5). /Antara Foto

Inisiator kelompok bernama Kolaborasi Milenial Nusantara (KMN) Dhinda Nasrul berharap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera menyikapi fenomena kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Menurut Dhinda, ada banyak kejanggalan dalam kasus-kasus meninggalnya petugas KPPS di berbagai daerah selama Pemilu 2019. 

"Yang terakhir ada petugas KPPS yang ditemukan tewas di hutan. Ini kan perlu diselidiki," kata Dhinda dalam sebuah diskusi publik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/5).

Komnas HAM, menurut Dhinda, seharusnya mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan audit forensik para petugas KPPS yang meninggal saat bertugas. Dengan begitu, tudingan-tudingan miring terkait kematian para petugas KPPS itu tidak terus bergulir. 

"Kami meminta kepada Komnas HAM untuk mendesak KPU itu membuka data forensiknya. Sebenarnya sih ujungnya KPU, tapi kita lewat Komnas HAM. Jadi, jangan diam saja Komnas HAM. Apalagi, ini sudah dikatakan kematian luar biasa oleh beberapa pihak," tuturnya.