Lengangnya Gedung KPU dan lemparan bola panas ke MK

Tekad kubu Prabowo-Sandi 'menggedor' gerbang KPU tak terealisasi.

Kawat berduri memblokade jalan ke arah gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (21/5). /Antara Foto

Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI lengang. Hingga Selasa (21/4) petang, tak terlihat kerumunan massa. Padahal, kubu Prabowo-Sandi sebelumnya bertekad menggalang massa untuk 'menggedor' kantor Arief Budiman dan kawan-kawan itu.  

Janji bakal ada aksi unjuk rasa itu salah satunya dicetuskan anggota Dewan Pengarah (Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Titiek Soeharto. Politikus Partai Berkarya itu mengklaim akan mengerahkan jutaan massa memprotes rekapitulasi suara yang digelar KPU. 

"Kami akan lakukan aksi ke KPU pada 20, 21, 22 Mei. Massa akan dipusatkan di beberapa titik salah satunya adalah di Bundaran HI," kata Titiek di sela-sela deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di Menteng, Jakarta, Jumat (18/5).

Namun, tak satu pun kelompok massa yang datang menyambangi KPU sejak pagi. Di sekitar gedung, hanya terlihat ratusan personel Brimob yang bersiaga. Mayoritas massa justru memusatkan diri di depan Gedung Bawaslu. 

Sepinya Gedung KPU tak lepas dari langkah para komisioner KPU yang mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019, Selasa (21/5) dini hari tadi. Hasil rekapitulasi itu mendapuk Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan raupan suara sekitar 86 juta suara atau 55,5% dari total suara yang sah.