Orang bola di lapangan pemilu

Nama pesepakbola tenar dimanfaatkan untuk meraih suara dalam pemilu.

Beberapa peserta Pemilu 1955. /Pesat Publishing/commons.wikimedia.org.

Lama tak terdengar namanya di dunia sepak bola nasional, Budi “Ular Piton” Sudarsono muncul sebagai calon legislatif. Mantan striker yang jadi topskor di Piala AFF 2008 tersebut, maju sebagai caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk daerah pemilihan I Kabupaten Kediri.

Kediri memang bukan kota asing untuknya. Selain memang dilahirkan di sana, dia sempat membela Persik Kediri di Liga Indonesia pada 2005-2007 dan 2008-2009.

Dua senior Budi di timnas sepak bola Indonesia pun tercatat maju sebagai caleg. Mantan kiper Kurnia Sandy, yang pernah menjajal Liga Italia bersama Sampdoria terdaftar sebagai caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dapil I Sidoarjo.

Satu nama lagi, Nil Maizar, yang pernah memperkuat timnas Indonesia pada 1990-1994 sebagai bek dan menjadi pelatih timnas pada 2012-2013, terdaftar menjadi caleg Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dapil II Sumatra Barat.

Di masa Orde Baru, sejumlah atlet pun masuk politik praktis. Pemain sepak bola terkenal yang pernah masuk lingkaran politik pada Pemilu 1987 adalah Soetjipto Soentoro. Saat itu, “Si Gareng”, julukan Soetjipto yang pernah menjadi penyerang lubang timnas Indonesia 1965-1970 menjadi juru kampanye Partai Demokrasi Indonesia (PDI).